Tentang Blog Ini

Blog ini berisi Materi Kuliahku.
Rangkuman-rangkuman saat akan Ujian dan tugas-tugas yang dikumpul dalam bentuk print out, daripada hilang dan gak ada bekas makanya ku posting di Blog ini.

Selasa, 24 Februari 2009

Arsitektur Aplikasi Client/Server

Matisse GUI (Graphics User Interface) Builder adalah fitur baru dimulai pada NetBeans 5.0 ke atas.
Dengan adanya matisse GUI builder, merancang sebuah form java GUI, mulai dari pemilihan layout manager yang cocok, pengaturan posisi komponen, sampai pengaturan berbagaia attribut komponen akan menjadi sangat mudah. Komponen-komponen java (baik AWT, Swing, Beans) dapat diletakkan dalam sebuah form hanya dengan drag and drop.
Java AWT (Abstract Windowing Toolkit) dan Swing menyediakan komponen GUI yang dapat digunakan dalam membuat aplikasi Java dan Applet. Swing menyediakan implementasi platform-independent dimana aplikasi yang dikembangkan dengan platform yang berbeda dapat memiliki tampilan yang sama Swing API dibangun dari beberapa API yang mengimplementasikan beberapa jenis bagian dari AWT. Kesimpulannya, komponen AWT dapat digunakan bersama komponen Swing.
Setiap database dapat diakses oleh java asalkan memiliki driver JDBC yang sesuai. Database server yang dapat diakses dalam NetBeans diantaranya pointbase, MySQL, PostgreSQL, dan Derby (java DB). Namun database server lainnya sepanjang drivernya tersedia juga dapat digunakan.
Terdapat beberapa macam arsitektur aplikasi, yaitu
1. Standalone (one-tier)
umumnya digunakan untuk menghubungkan terminal dump dan mainframe.
2. Client/Server (two-tier)
tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyak client dan sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah jaringan.
Tipe-tipe tugas yang terjadi pada client adalah :Antarmuka pengguna ,Interaksi database,Pengambilan dan modifikasi data,Sejumlah aturan bisnis,Penanganan kesalahan
Server database manangani : vManajemen data , Keamanan,Query, (trigger, prosedur tersimpan),Penangan kesalahan
Model client/server memiliki sejumlah keterbatasan :
􀂃 Kurangnya skalabilitas 􀂃 Koneksi database dijaga
􀂃 Tidak ada keterbaharuan kode
􀂃 Tidak ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi
3. Three-Tier / Multi-Tier
Dalam model ini, pemrosesan disebarkan di dalam tiga lapisan (atau lebih jika diterapkan arsitektur multitier).
Lapisan ketiga dalam arsitektur ini masing-masing menjumlahkan fungsionalitas khusus. Yaitu :
􀂃 Layanan presentasi (tingkat client)
􀂃 Layanan bisnis (tingkat menengah)
􀂃 Layanan data (tingkat sumber data)
Layanan presentasi atau logika antarmuka pengguna ditempatkan pada mesin client. Logika bisnis dikeluarkan dari kode client dan ditempatkan dalam tingkat menengah

Batasan Integritas (Integrity Constraint) adalah kondisi yang ditetapkan pada skema database dan
membatasi data yang dapat disimpan di dalam database tersebut
Terdapat lima tipe batasan integritas, yaitu :
1. Membutuhkan Data (Required Data)
Kolom harus mengandung data yang benar, tidak diijinkan untuk mengandung nilai NULL.
2. Batasan Domain (Domain Contraints)
Setiap kolom memiliki domain atau nilai yang diijinkan untuk kolom tersebut. Contoh ; domain untuk kolom JenisKelamin adalah ‘L’ atau ‘P’. Batasan ini didefinisikan dengan klausa CHECK pada kolom.
3. Integritas Entiti (Entity Integrity)
Primary Key pada tabel harus mengandung nilai unik dan tidak boleh bernilai null pada setiap baris data. Batasan ini mendefinisikan primary key dengan klausa PRIMARY KEY yang hanya dapat dilakukan sekali dalam setiap tabel dan sebagai tambahan dapat didefinisikan alternate key dengan klausa UNIQUE.
4. Integritas Referensi (Referential Integrity)
Foreign Key adalah kolom yang menghubungkan setiap baris data pada tabel anak yang mengandung foreign key ke tabel induk yang memiliki nilai candidate key yang cocok. Batasan ini didefinisikan dengan klausa FOREIGN KEY
5. Batasan Umum (General Contraints)
Batasan tambahan yang didefinisikan oleh pengguna database

View adalah tabel virtual atau query yang tersimpan. Data yang terakses melalui view tidak disimpan
dalam database sebagai obyek tersendiri akan tetapi berupa query select dari satu atau lebih tabel. View
digunakan untuk melakukan fungsi-fungsi berikut :
• Membatasi pengguna kepada baris data tertentu dalam tabel
Sebagai contoh : mengijinkan pekerja hanya melihat data catatan kerja harian miliknya dari tabelCatatanKerjaHarian
• Membatasi pengguna kepada kolom tertentu dalam tabel
Sebagai contoh : mengijinkan pekerja yang tidak berada pada bagian kepegawaian untuk melihat kolom nama, departemen, telepon dari tabel pekerja tetapi tidak diijinkan melihat beberapa kolom lain yang berkaitan dengan gaji atau informasi pribadi.
• Menggabungkan kolom dari beberapa tabel sehingga terlihat seperti sebuah tabel
• Menjumlahkan informasi daripada memberikan detail
Sebagai contoh : menyajikan jumlah dari kolom, nilai maksimum atau minimum dari sebuah kolom

Store Procedure adalah kumpulan dari perintah Transact-SQL yang dikompile dalam satu unit untuk
dijalankan bersama. Dalam SQL Server store procedure memiliki kemampuan antara lain :
• Menerima parameter input dan mengembalikan beberapa nilai parameter output dari procedure yang dipanggil.
• Mengandung statement pemrograman yang melakukan operasi terhadap database termasuk memanggil store procedure lain.
• Memberikan status yang mengindikasikan keberhasilan atau kegagalan eksekusi store procedure
Keuntungan pemakaian store procedure adalah :
• Merupakan pemrograman modular
Store procedure dibuat sekali dan dapat dipakai berulang untuk komputasi yang sama
• Memungkinkan eksekusi lebih cepat
Ketika pertama kali dijalankan store procedure akan tersimpan dalam memori. Sehingga memungkinkan eksekusi berikutnya lebih cepat.
• Mengurangi trafik jaringan
Barisan kode transact SQL yang seharusnya dilewatkan jaringan, akan digantikan dengan statement tunggal pemanggilan store procedure
• Dapat digunakan sebagai mekanisme sekuriti
Pengguna dimungkinkan mengeksekusi Store procedure, walau mungkin tidak dapat mengeksekusi procedure didalamnya secara langsung.
Function dalam bahasa pemrograman adalah sebuah subrutin yang digunakan untuk mengenkapsulasi logika yang sering digunakan. Dengan function, kode program yang membutuhkan logika seperti terdapat dalam function tidak perlu menuliskan ulang akan tetapi cukup memanggil function tersebut. Perbedaan function dengan store procedure adalah function memberikan nilai keluaran sementara store procedure tidak.
Secara khusus dalam SQL Server 2000 terdapat 2 macam function :
1 Built-in Functions
Merupakan function yang disediakan untuk melakukan suatu operasi tertentu. Misal :
- Aggregate Functions Melakukan operasi yang mengkombinasi beberapa nilai menjadi satu. Contoh : COUNT, SUM, MIN dan MAX
- Cunfiguration Functions Merupakan Function dengan nilai skalar yang memberikan nilai konfigurasi setting.
- Cursor Functions Memberikan informasi tentang status cursor
- Date and time Functions Memanipulasi nilai datetime dan smalldatetime
- Mathematical Functions Melakukan operasi trigonometri, geometri dan numerik
- Meta data Functions Memberikan informasi tentang atribut dari database dan obyek database
- Rowset Functions Memberikan rowset yang dapat digunakan pada tabel referensi dalam statement Transact-SQL
- Security Functions Memberikan informasi tentang users dan roles
- String Functions Memanipulasi nilai char, varchar, nchar, nvarchar, binary dan varbinary
- System Functions Operasi atau laporan pada bermacam level sistem dan obyek
- System statistical Functions Memberikan informasi berkaitan dengan kemampuan SQL Server
- Text and Image Functions Memanipulasi nilai text dan image
2 User-defined Functions
Merupakan function yang didefinisikan sendiri oleh pengguna. SQL Server 2000 mendukung 3 tipe userdefined functions yaitu :
- Scalar Functions
- Inline table-valued functions
- Multistatement table
Deskripsi
Nama_function Adalah nama fungsinya. Harus mengikuti aturan identifier, yaitu harus unik pada sebuah database,
@parameter Adalah parameter yang didefiisikan oleh user. Boleh mendefinisikan lebih dari satu parameter. Paramater harus isi pada saat fungsi di eksekusi.
Tipe_data_return Adalah tipe data dari hasil yang dikembalikan. Nilai yang dikembalikan harus memgacu ke tipe data yang didefinisikan sebelumnya.
Statement Adalah tempat menuliskan perintah-perintah SQL (Transact-SQL statement).
Trigger adalah prosedur yang secara otomatis dijalankan sebagai respon terhadap perubahan yang telah ditentukan pada database, dan biasanya ditentukan oleh DBA. Sebuah database memiliki sekumpulan trigger yang telah digabung disebut active database. Deskripsi trigger terdiri dari tiga bagian :
• Event : Perubahan database yang mengaktifkan trigger
• Condition : Query atau tes yang berjalan ketika tigger sedang diaktifkan
• Action : Sebuah procedure yang dieksekusi ketika trigger diaktifkan dan persyaratannya bernilai benar.
Cursor merupakan suatu mekanisme yang memungkinkan untuk mendapatkan baris, satu per satu dari relasi. Cursor dapat dideklarasikan pada semua relasi atau semua query SQL (karena setiap query mengembalikan kumpulan baris). Sekali cursor dideklarasikan, kita dapat open (membuka) posisi cursor tepat sebelum baris pertama; fecth (mengambil) baris berikutnya; move (memindahkan) cursor ke baris berikutnya,
ke baris setelah baris ke n berikutnya, ke baris pertama atau ke baris sebelumnya, dsb; atau close (menutup) cursor. Jadi cursor pada dasarnya memungkinkan untuk mendapatkan nilai baris dalam tabel dengan menempatkan cursor pada baris tertentu dan membaca isinya.

  © Free Blogger Templates Columnus by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP