Berikut ini adalah Peranan Manajemen yang harus diperankan para Manajer :
1.Peran Interpersonal
Yaitu hubungan antara manajer dengan orang yang ada di sekelilingnya, meliputi ;
- Figurehead / Pemimpin Simbol : Sebagai simbol dalam acara-acara perusahaan.
- Leader / Pemimpin : Menjadi pemimpin yag memberi motivasi para karyawan / bawahan serta mengatasi permasalahan yang muncul.
- Liaison / Penghubung : Menjadi penghubung dengan pihak internal maupun eksternal.
2.Peran Informasi
Adalah peran dalam mengatur informasi yang dimiliki baik yang berasal dari dalam maupun luar organisasi, meliputi ;
- Monitor / Pemantau : Mengawasi, memantau, mengikuti, mengumpulkan dan merekam kejadian atau peristiwa yang terjadi baik didapat secara langsung maupun tidak langsung.
- Disseminator / Penyebar : Menyebar informasi yang didapat kepada para orang-orang dalam organisasi.
- Spokeperson / Juru Bicara : Mewakili unit yang dipimpinnya kepada pihak luar.
3.Peran Pengambil Keputusan
Adalah peran dalam membuat keputusan baik yang ditentukan sendiri maupun yang dihasilkan bersama pihak lain, meliputi ;
- Entrepreneur / Kewirausahaan : Membuat ide dan kreasi yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kinerja unit kerja.
- Disturbance Handler / Penyelesai Permasalahan : Mencari jalan keluar dan solusi terbaik dari setiap persoalan yang timbul.
- Resource Allicator / Pengalokasi Sumber Daya : Menentukan siapa yang menerima sumber daya serta besar sumber dayanya.
- Negotiator / Negosiator : Melakukan negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk kepentingan unit kerja atau perusahaan.
Fungsi Manajemen Menuerut Henry Fayol1 :
1. Planning.Manager merencanakan (plan) apa yang akan mereka lakukan.
2. Organizing.Kemudian, mengorganisasikan (organize) untuk mencapai rencana tersebut.
3. Staffing.Selanjutnya, mereka menyusun staf (staff) organisasi merekadengan sumber daya yang diperlukan.
4. Directing.Dengan sumber daya yang ada mereka mengarahkan (direct) untuk melaksanakan rencana.
5. Controlling.Akhirnya mereka mengendalikan (control) sumber daya, menjaganya agar tetap beroperasi secara optimal.
Peran Keputusan (Decisional)– By : http://artincomputer.blogspot.com/
• EntreprenuerMembuat perbaikan2 yg cukup permanen pada unit–
• Disturbance handlerBereaksi pada kejadian2 tidak terduga–
• Resource AllocatorMengendalikan pengeluaran unitnya–
• NegotiatorMengengahi perselisihan baik di dalam unitnya maupun antar unit dan lingkungannya
Konsep DasarPeranan Sistem Informasi Bagi ManajemenManajemen membutuhkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan yang kan dilaksanakannya.Sumber informasi untuk pengambilan keputusanmanajemen bisa didapatkan dari informasi eksternal daninformasi internal, dimana informasi internal dapatdiperoleh dari sistem informasi berupa informasi yangdihasilkan dari operasi PDE (Pengolahan DataElektronik), maupun dari Non-PDE.
Manajemen strategi orientasi pasar adalah sistem yang dirancang untuk membantu manajemen dengan cepat dalam membuat, menentukan strategi, melalui usaha menciptakan visi strategi. Keputusan suatu strategi yang dirumuskan akan menunjukkan daya kekuatannya, perubahan atau proses dari terbentuknya strategi.
Strategi Menuju Keunggulan Kompetitif
• Strategi biaya, yakni menjadikan produsen dengan biaya yang rendah, memberikan harga yang lebih murah terhadap pelanggan, menurunkan biaya dari pemasok, atau meningkatkan biaya pesaing untuk tetap bertahan di industri
• Strategi diferensiasi, yakni mengembangkan cara-cara untuk membedakan produk/jasa yang dihasilkan perusahaan terhadap pesaing sehingga pelanggan menggunakan produk/jasa karena adanya manfaat atau fitur yang unik
• Strategi inovasi, yakni memperkenalkan produk/jasa yang unik, atau membuat perubahan yang radikal dalam proses bisnis yang menyebabkan perubahan-perubahan yang mendasar dalam pengelolaan bisnis.
• Strategi pertumbuhan, yakni dengan mengembangkan kapasitas produksi secara signifikan, melakukan ekspansi ke dalam pemasaran global, melakukan diversifikasi produk/jasa baru, atau mengintegrasikan ke dalam produk/jasa yang terkait.
• Strategi aliansi, yakni membentuk hubungan dan aliansi bisnis yang baru dengan pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan dan lain
Sebuah strategi bisnis mengandung spesifikasi dari sebuah faktor yang menentukan dari:
1. Produk yang dipasarkan sebagai alat bersaing dalam suatu bisnis.
2. Tingkat investasi yang terjadi
3. Strategi fungsional area yang dibutuhkan dalam persaingan.
4. Strategi dalam hal aset atau skil yang mendasari perolehan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan (Sustainable Competitive Advantage [SCA]).
5. Alokasi sumber daya ke dalam seluruh unit bisnis.
6. Pengembangan efektivitas sinergi dalam bisnis sebagai upaya penciptaan nilai yang mendukung kemampuan bersaing
Berbagai manfaat dan keuntungan penerapan manajemen strategi orientasi pasar adalah :
1.Mempercepat pertimbangan dalam pemilihan strategi.
2.Pertimbangan kemampuan jangka panjang.
3.Meningkatkan keakuratan dalam keputusan alokasi dana.
4.Melengkapi metode untuk membantu menganalisa strategi dan membuat keputusan.
5.Melengkapi manajemen strategi dan sistem kontrolnya.
6.Memperbaiki komunikasi dan koordinasi baik secara verti-kal maupun horizontal.
7.Membantu mengatasi perubahan.
Sedangkan beberapa bisnis yang mempunyai kepentingan menggunakan pendekatan manajemen strategi orientasi pasar diantaranya adalah
•Membutuhkan strategi yang multi fungsional.
•Membutuhkan pengembangan sinergi antar pasar.
•Membutuhkan koordinasi strategi dari bermacam merk.
•Melibatkan keberadaan pasar yang kompleks dan banyaknya elemen marketing mix.
Tiga Jurus Strategi Bisnis By : http://rebaneka.blogspot.com/
1.Product leadership (keunggulan produk) :Perusahaan pada kategori ini selalu berupaya menciptakan produk-produk dengan kualitas premium, dan selalu one step ahead dibanding produk kompetitor.
2.Operational excellence (keunggulan operasional). Bagi perusahaan dalam kategori ini, yang paling utama adalah membangun proses bisnis yang super efisien.
3.Customer intimacy (keintiman dengan pelanggan). Bagi perusahaan dalam kategori ini, yang paling utama adalah membangun hubungan yang intim dengan para pelanggannya; dengan harapan akan tercipta relasi yang langgeng.
Tentang Blog Ini
Blog ini berisi Materi Kuliahku.
Rangkuman-rangkuman saat akan Ujian dan tugas-tugas yang dikumpul dalam bentuk print out, daripada hilang dan gak ada bekas makanya ku posting di Blog ini.
Rangkuman-rangkuman saat akan Ujian dan tugas-tugas yang dikumpul dalam bentuk print out, daripada hilang dan gak ada bekas makanya ku posting di Blog ini.
Jumat, 17 April 2009
Peranan Manajer
Memang, posisi CIO menjadi sangat krusial bila TI diharapkan mempunyai peranan dalam meningkatkan daya saing. Bak panglima perang di era global yang sarat kompetisi, seorang CIO mengemban tugas menjamin ketersediaan, keakuratan, ketepatan, dan keamanan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi untuk mencapai tujuan bisnis organisasi sekaligus meningkatkan eksistensi organisasi di tengahtengah lingkungannya. Keberhasilan menjalankan tugas ini mensyaratkan CIO mempunyai kemampuan multidisiplin, antara lain: teknologi, bisnis, dan manajemen, serta kepemimpinan.
Berbagai kemampuan tersebut memang harus dimiliki oleh seorang CIO. Apalagi, tantangan sebagai CIO tidaklah ringan. Elisa berpendapat, tantangan terbesar bagi CIO di perusahaan adalah menyediakan prasyarat untuk suatu implementasi TI. Pertama, implemetansi TI memerlukan proses transformasi baik proses bisnis, budaya, maupun organisasi. Di sini informasi adalah hasil pengolahan data yang relevansinya sangat tergantung kepada waktu. Kedua, kesiapan SDM untuk dapat memanfaatkan TI yang memerlukan pengembangan kompetensi baru dan disiplin, guna memanfaatkan TI itu sendiri. Ketiga, pengelolaan perubahan (change management) baik yang sifatnya sistemik maupun ad hoc. Selain itu CIO harus mencari solusi menyusul dampak dari perubahan.
Empat sifat umum yang mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi, yakni :
• Kecerdasan, artinya pemimpin harus memiliki kecerdasan lebih dari pengikutnya, tetapi tidak terlalu banyak melebihi kecerdasan pengikutnya.
• Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial, artinya seorang pemimpin harus memiliki emosi yang stabil dan mempunyai keinginan untuk menghargai dan dihargai orang lain.
• Motivasi diri dan dorongan berprestasi, sehingga pemimpin akan selalu energik dan menjadi teladan dalam memimpin pengikutnya.
• Sikap-sikap hubungan kemanusiaan, dalam arti bahwa pemimpin harus menghargai dan memperhatikan keadaan pengikutnya, sehingga dapat menjaga kesatuan dan keutuhan pengikutnya
Pemimpin harus memiliki tiga kemampuan khusus yakni :
• Kemampuan analitis (analytical skills), yakni kemampuan untuk menilai tingkat pengalaman dan motivasi bawahan dalam melaksanakan tugas.
• Kemampuan untuk fleksibel (flexibility atau adaptability skills), yaitu kemampuan untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang paling tepat berdasarkan analisa terhadap siatuasi.
•Kemampuan berkomunikasi (communication skills), yakni kemampuan untuk menjelaskan kepada bawahan tentang perubahan gaya kepemimpinan yang Anda terapkan.
Ketiga kemampuan diatas sangat dibutuhkan bagi seorang pemimpin, sebab seorang pemimpin harus dapat melaksanakan tiga peran utamanya yakni peran interpersonal, peran pengolah informasi (information processing), serta peran pengambilan keputusan (decision making) (Gordon, 1996 : 314-315).
Peran pertama meliputi meliputi peran figurehead (sebagai simbol dari organisasi), leader (berinteraksi dengan bawahan, memotivasi dan mengembangkannya), dan liaison (menjalin suatu hubungan kerja dan menangkap informasi untuk kepentingan organisasi). Sedangkan peran kedua terdiri dari tiga peran juga yakni
monitor (memimpin rapat dengan bawahan, mengawasi publikasi perusahaan, atau berpartisipasi dalam suatu kepanitiaan), disseminator (menyampaikan infiormasi, nilai-nilai baru dan fakta kepada bawahan) serta spokesman (juru bicara atau memberikan informasi kepada orang-orang diluar organisasinya). Adapun peran ketiga terdiri dari empat peran yaitu entrepreneur (mendesain perubahan dan pengembangan dalam organisasi), disturbance handler (mampu mengatasi masalah terutama ketika organisasi sedang dalam keadaan menururn), resources allocator (mengawasi alokasi sumber daya manusia, materi, uang dan waktu dengan melakukan penjadualan, memprogram tugas-tugas bawahan, dan mengesahkan setiap keputusan), serta negotiator (melakukan perundingan dan tawar menawar).
Dalam perspektif yang lebih sederhana, Morgan (1996 : 156) mengemukakan tiga macam peran pemimpin yang disebutnya dengan “3A”, yakni alighting (menyalakan semangat pekerja dengan tujuan individunya), aligning (menggabungkan tujuan individu dengan tujuan organisasi sehingga setiap orang menuju kearah yang sama), serta allowing (memberikan keleluasaan kepada pekerja untuk menantang dan mengubah cara mereka bekerja).
Manager:Seseorang yang bekerjadengan dan melaluiorang lain,mengkoordinir aktifitaskerja mereka untukmencapai suatu tujuanorganisasi.
PERAN MANAJEMEN, menurut Henry Mintzberg
1.Peran Interpersonal : peran hubungan personal dapat terdiri dari :
= figur kepala (figur head) : manajer mewakili organisasi untuk kegiatan2 diluar organisasi.
=pemimpin(leader) : manajer mengkoordinasi, mengendalikan, memotivasi, dan mendukung bawahan- bawahannya.
= penghubung (liaison) : manajer menghubungkan personal2 di semua tingkatan manajemen.
2.Peran Informational : peran dari manajer sebagai pusat syaraf (nerve center) organisasi untuk menerima informasi yg paling mutakhir dan sebagai penyebar ( disseminator) informasi keseluruh personal di organisasi. Peran informasi lainnya adalah manajer sebagai juru bicara (spokesman) untuk menjawab pertanyaan2 tentang informasi yg dimilikinya.
3.Peran decisional : yang dilakukan oleh manajer adalah sebagai entreprenuer, sebagai orang yg menangani gangguan, sebagai orang yg mengalokasikan sumber2 dayaorganisasi, dan sebagai negosiator jika terjadi konflik di dalam organisasi.
Keahlian Manajer : Seorang manajer yang berhasil harus memiliki banyak keahlian, tetapi ada dua yang mendasar yaitu komunikasi dan pemecahan masalah. Manajer berkomunikasi dengan bawahannya, atasannya, manajerlain ditingkat yang sama, dan dengan orang-orang diluar perusahaan. Mereka juga memecahkan masalah dengan membuat perubahan-perubahan pada operasi perusahan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.
Pengetahuan Manajer :
•Mengerti Komputer (computer literacy) : pengetahuan ini mencakup pengertian mengenai istilah-istilah computer, pemahaman mengenai keunggulan dan kelemahan computer, kemampuan menggunakan computer.
•Mengerti Informasi (Information literacy) : meliputi pengertian bagaimana menggunakan informasi pada tiap-tiap tahap dari prosedur pemecahan masalah, dimana informasi dapat diperoleh, dan bagaimana membagikan informasi dengan orang lain.
Seorang manajer yang berhasil harus memiliki banyak keahlian, tetapi ada 2 yang mendasar, yaitu :
– Keahlian Komunikasi : Manajer berkomunikasi dg bawahannya, atasannya, manajer lain ditingkat yg sama dan dg orang2 diluar perusahaan. Menejer menerima dan mengirimkan informasi dalam bentuk lisan maupun tertulis
.– Keahlian Pemecahan Masalah : Manajer juga memecahkan masalah dg membuat perubahan2 pada operasi perusahaan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.
Berbagai kemampuan tersebut memang harus dimiliki oleh seorang CIO. Apalagi, tantangan sebagai CIO tidaklah ringan. Elisa berpendapat, tantangan terbesar bagi CIO di perusahaan adalah menyediakan prasyarat untuk suatu implementasi TI. Pertama, implemetansi TI memerlukan proses transformasi baik proses bisnis, budaya, maupun organisasi. Di sini informasi adalah hasil pengolahan data yang relevansinya sangat tergantung kepada waktu. Kedua, kesiapan SDM untuk dapat memanfaatkan TI yang memerlukan pengembangan kompetensi baru dan disiplin, guna memanfaatkan TI itu sendiri. Ketiga, pengelolaan perubahan (change management) baik yang sifatnya sistemik maupun ad hoc. Selain itu CIO harus mencari solusi menyusul dampak dari perubahan.
Empat sifat umum yang mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi, yakni :
• Kecerdasan, artinya pemimpin harus memiliki kecerdasan lebih dari pengikutnya, tetapi tidak terlalu banyak melebihi kecerdasan pengikutnya.
• Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial, artinya seorang pemimpin harus memiliki emosi yang stabil dan mempunyai keinginan untuk menghargai dan dihargai orang lain.
• Motivasi diri dan dorongan berprestasi, sehingga pemimpin akan selalu energik dan menjadi teladan dalam memimpin pengikutnya.
• Sikap-sikap hubungan kemanusiaan, dalam arti bahwa pemimpin harus menghargai dan memperhatikan keadaan pengikutnya, sehingga dapat menjaga kesatuan dan keutuhan pengikutnya
Pemimpin harus memiliki tiga kemampuan khusus yakni :
• Kemampuan analitis (analytical skills), yakni kemampuan untuk menilai tingkat pengalaman dan motivasi bawahan dalam melaksanakan tugas.
• Kemampuan untuk fleksibel (flexibility atau adaptability skills), yaitu kemampuan untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang paling tepat berdasarkan analisa terhadap siatuasi.
•Kemampuan berkomunikasi (communication skills), yakni kemampuan untuk menjelaskan kepada bawahan tentang perubahan gaya kepemimpinan yang Anda terapkan.
Ketiga kemampuan diatas sangat dibutuhkan bagi seorang pemimpin, sebab seorang pemimpin harus dapat melaksanakan tiga peran utamanya yakni peran interpersonal, peran pengolah informasi (information processing), serta peran pengambilan keputusan (decision making) (Gordon, 1996 : 314-315).
Peran pertama meliputi meliputi peran figurehead (sebagai simbol dari organisasi), leader (berinteraksi dengan bawahan, memotivasi dan mengembangkannya), dan liaison (menjalin suatu hubungan kerja dan menangkap informasi untuk kepentingan organisasi). Sedangkan peran kedua terdiri dari tiga peran juga yakni
monitor (memimpin rapat dengan bawahan, mengawasi publikasi perusahaan, atau berpartisipasi dalam suatu kepanitiaan), disseminator (menyampaikan infiormasi, nilai-nilai baru dan fakta kepada bawahan) serta spokesman (juru bicara atau memberikan informasi kepada orang-orang diluar organisasinya). Adapun peran ketiga terdiri dari empat peran yaitu entrepreneur (mendesain perubahan dan pengembangan dalam organisasi), disturbance handler (mampu mengatasi masalah terutama ketika organisasi sedang dalam keadaan menururn), resources allocator (mengawasi alokasi sumber daya manusia, materi, uang dan waktu dengan melakukan penjadualan, memprogram tugas-tugas bawahan, dan mengesahkan setiap keputusan), serta negotiator (melakukan perundingan dan tawar menawar).
Dalam perspektif yang lebih sederhana, Morgan (1996 : 156) mengemukakan tiga macam peran pemimpin yang disebutnya dengan “3A”, yakni alighting (menyalakan semangat pekerja dengan tujuan individunya), aligning (menggabungkan tujuan individu dengan tujuan organisasi sehingga setiap orang menuju kearah yang sama), serta allowing (memberikan keleluasaan kepada pekerja untuk menantang dan mengubah cara mereka bekerja).
Manager:Seseorang yang bekerjadengan dan melaluiorang lain,mengkoordinir aktifitaskerja mereka untukmencapai suatu tujuanorganisasi.
PERAN MANAJEMEN, menurut Henry Mintzberg
1.Peran Interpersonal : peran hubungan personal dapat terdiri dari :
= figur kepala (figur head) : manajer mewakili organisasi untuk kegiatan2 diluar organisasi.
=pemimpin(leader) : manajer mengkoordinasi, mengendalikan, memotivasi, dan mendukung bawahan- bawahannya.
= penghubung (liaison) : manajer menghubungkan personal2 di semua tingkatan manajemen.
2.Peran Informational : peran dari manajer sebagai pusat syaraf (nerve center) organisasi untuk menerima informasi yg paling mutakhir dan sebagai penyebar ( disseminator) informasi keseluruh personal di organisasi. Peran informasi lainnya adalah manajer sebagai juru bicara (spokesman) untuk menjawab pertanyaan2 tentang informasi yg dimilikinya.
3.Peran decisional : yang dilakukan oleh manajer adalah sebagai entreprenuer, sebagai orang yg menangani gangguan, sebagai orang yg mengalokasikan sumber2 dayaorganisasi, dan sebagai negosiator jika terjadi konflik di dalam organisasi.
Keahlian Manajer : Seorang manajer yang berhasil harus memiliki banyak keahlian, tetapi ada dua yang mendasar yaitu komunikasi dan pemecahan masalah. Manajer berkomunikasi dengan bawahannya, atasannya, manajerlain ditingkat yang sama, dan dengan orang-orang diluar perusahaan. Mereka juga memecahkan masalah dengan membuat perubahan-perubahan pada operasi perusahan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.
Pengetahuan Manajer :
•Mengerti Komputer (computer literacy) : pengetahuan ini mencakup pengertian mengenai istilah-istilah computer, pemahaman mengenai keunggulan dan kelemahan computer, kemampuan menggunakan computer.
•Mengerti Informasi (Information literacy) : meliputi pengertian bagaimana menggunakan informasi pada tiap-tiap tahap dari prosedur pemecahan masalah, dimana informasi dapat diperoleh, dan bagaimana membagikan informasi dengan orang lain.
Seorang manajer yang berhasil harus memiliki banyak keahlian, tetapi ada 2 yang mendasar, yaitu :
– Keahlian Komunikasi : Manajer berkomunikasi dg bawahannya, atasannya, manajer lain ditingkat yg sama dan dg orang2 diluar perusahaan. Menejer menerima dan mengirimkan informasi dalam bentuk lisan maupun tertulis
.– Keahlian Pemecahan Masalah : Manajer juga memecahkan masalah dg membuat perubahan2 pada operasi perusahaan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.
Peranan Manajer
Memang, posisi CIO menjadi sangat krusial bila TI diharapkan mempunyai peranan dalam meningkatkan daya saing. Bak panglima perang di era global yang sarat kompetisi, seorang CIO mengemban tugas menjamin ketersediaan, keakuratan, ketepatan, dan keamanan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi untuk mencapai tujuan bisnis organisasi sekaligus meningkatkan eksistensi organisasi di tengahtengah lingkungannya. Keberhasilan menjalankan tugas ini mensyaratkan CIO mempunyai kemampuan multidisiplin, antara lain: teknologi, bisnis, dan manajemen, serta kepemimpinan.
Berbagai kemampuan tersebut memang harus dimiliki oleh seorang CIO. Apalagi, tantangan sebagai CIO tidaklah ringan. Elisa berpendapat, tantangan terbesar bagi CIO di perusahaan adalah menyediakan prasyarat untuk suatu implementasi TI. Pertama, implemetansi TI memerlukan proses transformasi baik proses bisnis, budaya, maupun organisasi. Di sini informasi adalah hasil pengolahan data yang relevansinya sangat tergantung kepada waktu. Kedua, kesiapan SDM untuk dapat memanfaatkan TI yang memerlukan pengembangan kompetensi baru dan disiplin, guna memanfaatkan TI itu sendiri. Ketiga, pengelolaan perubahan (change management) baik yang sifatnya sistemik maupun ad hoc. Selain itu CIO harus mencari solusi menyusul dampak dari perubahan.
Empat sifat umum yang mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi, yakni :
• Kecerdasan, artinya pemimpin harus memiliki kecerdasan lebih dari pengikutnya, tetapi tidak terlalu banyak melebihi kecerdasan pengikutnya.
• Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial, artinya seorang pemimpin harus memiliki emosi yang stabil dan mempunyai keinginan untuk menghargai dan dihargai orang lain.
• Motivasi diri dan dorongan berprestasi, sehingga pemimpin akan selalu energik dan menjadi teladan dalam memimpin pengikutnya.
• Sikap-sikap hubungan kemanusiaan, dalam arti bahwa pemimpin harus menghargai dan memperhatikan keadaan pengikutnya, sehingga dapat menjaga kesatuan dan keutuhan pengikutnya
Pemimpin harus memiliki tiga kemampuan khusus yakni :
• Kemampuan analitis (analytical skills), yakni kemampuan untuk menilai tingkat pengalaman dan motivasi bawahan dalam melaksanakan tugas.
• Kemampuan untuk fleksibel (flexibility atau adaptability skills), yaitu kemampuan untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang paling tepat berdasarkan analisa terhadap siatuasi.
•Kemampuan berkomunikasi (communication skills), yakni kemampuan untuk menjelaskan kepada bawahan tentang perubahan gaya kepemimpinan yang Anda terapkan.
Ketiga kemampuan diatas sangat dibutuhkan bagi seorang pemimpin, sebab seorang pemimpin harus dapat melaksanakan tiga peran utamanya yakni peran interpersonal, peran pengolah informasi (information processing), serta peran pengambilan keputusan (decision making) (Gordon, 1996 : 314-315).
Peran pertama meliputi meliputi peran figurehead (sebagai simbol dari organisasi), leader (berinteraksi dengan bawahan, memotivasi dan mengembangkannya), dan liaison (menjalin suatu hubungan kerja dan menangkap informasi untuk kepentingan organisasi). Sedangkan peran kedua terdiri dari tiga peran juga yakni
monitor (memimpin rapat dengan bawahan, mengawasi publikasi perusahaan, atau berpartisipasi dalam suatu kepanitiaan), disseminator (menyampaikan infiormasi, nilai-nilai baru dan fakta kepada bawahan) serta spokesman (juru bicara atau memberikan informasi kepada orang-orang diluar organisasinya). Adapun peran ketiga terdiri dari empat peran yaitu entrepreneur (mendesain perubahan dan pengembangan dalam organisasi), disturbance handler (mampu mengatasi masalah terutama ketika organisasi sedang dalam keadaan menururn), resources allocator (mengawasi alokasi sumber daya manusia, materi, uang dan waktu dengan melakukan penjadualan, memprogram tugas-tugas bawahan, dan mengesahkan setiap keputusan), serta negotiator (melakukan perundingan dan tawar menawar).
Dalam perspektif yang lebih sederhana, Morgan (1996 : 156) mengemukakan tiga macam peran pemimpin yang disebutnya dengan “3A”, yakni alighting (menyalakan semangat pekerja dengan tujuan individunya), aligning (menggabungkan tujuan individu dengan tujuan organisasi sehingga setiap orang menuju kearah yang sama), serta allowing (memberikan keleluasaan kepada pekerja untuk menantang dan mengubah cara mereka bekerja).
Manager:Seseorang yang bekerjadengan dan melaluiorang lain,mengkoordinir aktifitaskerja mereka untukmencapai suatu tujuanorganisasi.
PERAN MANAJEMEN, menurut Henry Mintzberg
1.Peran Interpersonal : peran hubungan personal dapat terdiri dari :
= figur kepala (figur head) : manajer mewakili organisasi untuk kegiatan2 diluar organisasi.
=pemimpin(leader) : manajer mengkoordinasi, mengendalikan, memotivasi, dan mendukung bawahan- bawahannya.
= penghubung (liaison) : manajer menghubungkan personal2 di semua tingkatan manajemen.
2.Peran Informational : peran dari manajer sebagai pusat syaraf (nerve center) organisasi untuk menerima informasi yg paling mutakhir dan sebagai penyebar ( disseminator) informasi keseluruh personal di organisasi. Peran informasi lainnya adalah manajer sebagai juru bicara (spokesman) untuk menjawab pertanyaan2 tentang informasi yg dimilikinya.
3.Peran decisional : yang dilakukan oleh manajer adalah sebagai entreprenuer, sebagai orang yg menangani gangguan, sebagai orang yg mengalokasikan sumber2 dayaorganisasi, dan sebagai negosiator jika terjadi konflik di dalam organisasi.
Keahlian Manajer : Seorang manajer yang berhasil harus memiliki banyak keahlian, tetapi ada dua yang mendasar yaitu komunikasi dan pemecahan masalah. Manajer berkomunikasi dengan bawahannya, atasannya, manajerlain ditingkat yang sama, dan dengan orang-orang diluar perusahaan. Mereka juga memecahkan masalah dengan membuat perubahan-perubahan pada operasi perusahan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.
Pengetahuan Manajer :
•Mengerti Komputer (computer literacy) : pengetahuan ini mencakup pengertian mengenai istilah-istilah computer, pemahaman mengenai keunggulan dan kelemahan computer, kemampuan menggunakan computer.
•Mengerti Informasi (Information literacy) : meliputi pengertian bagaimana menggunakan informasi pada tiap-tiap tahap dari prosedur pemecahan masalah, dimana informasi dapat diperoleh, dan bagaimana membagikan informasi dengan orang lain.
Seorang manajer yang berhasil harus memiliki banyak keahlian, tetapi ada 2 yang mendasar, yaitu :
– Keahlian Komunikasi : Manajer berkomunikasi dg bawahannya, atasannya, manajer lain ditingkat yg sama dan dg orang2 diluar perusahaan. Menejer menerima dan mengirimkan informasi dalam bentuk lisan maupun tertulis
.– Keahlian Pemecahan Masalah : Manajer juga memecahkan masalah dg membuat perubahan2 pada operasi perusahaan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.
Berbagai kemampuan tersebut memang harus dimiliki oleh seorang CIO. Apalagi, tantangan sebagai CIO tidaklah ringan. Elisa berpendapat, tantangan terbesar bagi CIO di perusahaan adalah menyediakan prasyarat untuk suatu implementasi TI. Pertama, implemetansi TI memerlukan proses transformasi baik proses bisnis, budaya, maupun organisasi. Di sini informasi adalah hasil pengolahan data yang relevansinya sangat tergantung kepada waktu. Kedua, kesiapan SDM untuk dapat memanfaatkan TI yang memerlukan pengembangan kompetensi baru dan disiplin, guna memanfaatkan TI itu sendiri. Ketiga, pengelolaan perubahan (change management) baik yang sifatnya sistemik maupun ad hoc. Selain itu CIO harus mencari solusi menyusul dampak dari perubahan.
Empat sifat umum yang mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi, yakni :
• Kecerdasan, artinya pemimpin harus memiliki kecerdasan lebih dari pengikutnya, tetapi tidak terlalu banyak melebihi kecerdasan pengikutnya.
• Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial, artinya seorang pemimpin harus memiliki emosi yang stabil dan mempunyai keinginan untuk menghargai dan dihargai orang lain.
• Motivasi diri dan dorongan berprestasi, sehingga pemimpin akan selalu energik dan menjadi teladan dalam memimpin pengikutnya.
• Sikap-sikap hubungan kemanusiaan, dalam arti bahwa pemimpin harus menghargai dan memperhatikan keadaan pengikutnya, sehingga dapat menjaga kesatuan dan keutuhan pengikutnya
Pemimpin harus memiliki tiga kemampuan khusus yakni :
• Kemampuan analitis (analytical skills), yakni kemampuan untuk menilai tingkat pengalaman dan motivasi bawahan dalam melaksanakan tugas.
• Kemampuan untuk fleksibel (flexibility atau adaptability skills), yaitu kemampuan untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang paling tepat berdasarkan analisa terhadap siatuasi.
•Kemampuan berkomunikasi (communication skills), yakni kemampuan untuk menjelaskan kepada bawahan tentang perubahan gaya kepemimpinan yang Anda terapkan.
Ketiga kemampuan diatas sangat dibutuhkan bagi seorang pemimpin, sebab seorang pemimpin harus dapat melaksanakan tiga peran utamanya yakni peran interpersonal, peran pengolah informasi (information processing), serta peran pengambilan keputusan (decision making) (Gordon, 1996 : 314-315).
Peran pertama meliputi meliputi peran figurehead (sebagai simbol dari organisasi), leader (berinteraksi dengan bawahan, memotivasi dan mengembangkannya), dan liaison (menjalin suatu hubungan kerja dan menangkap informasi untuk kepentingan organisasi). Sedangkan peran kedua terdiri dari tiga peran juga yakni
monitor (memimpin rapat dengan bawahan, mengawasi publikasi perusahaan, atau berpartisipasi dalam suatu kepanitiaan), disseminator (menyampaikan infiormasi, nilai-nilai baru dan fakta kepada bawahan) serta spokesman (juru bicara atau memberikan informasi kepada orang-orang diluar organisasinya). Adapun peran ketiga terdiri dari empat peran yaitu entrepreneur (mendesain perubahan dan pengembangan dalam organisasi), disturbance handler (mampu mengatasi masalah terutama ketika organisasi sedang dalam keadaan menururn), resources allocator (mengawasi alokasi sumber daya manusia, materi, uang dan waktu dengan melakukan penjadualan, memprogram tugas-tugas bawahan, dan mengesahkan setiap keputusan), serta negotiator (melakukan perundingan dan tawar menawar).
Dalam perspektif yang lebih sederhana, Morgan (1996 : 156) mengemukakan tiga macam peran pemimpin yang disebutnya dengan “3A”, yakni alighting (menyalakan semangat pekerja dengan tujuan individunya), aligning (menggabungkan tujuan individu dengan tujuan organisasi sehingga setiap orang menuju kearah yang sama), serta allowing (memberikan keleluasaan kepada pekerja untuk menantang dan mengubah cara mereka bekerja).
Manager:Seseorang yang bekerjadengan dan melaluiorang lain,mengkoordinir aktifitaskerja mereka untukmencapai suatu tujuanorganisasi.
PERAN MANAJEMEN, menurut Henry Mintzberg
1.Peran Interpersonal : peran hubungan personal dapat terdiri dari :
= figur kepala (figur head) : manajer mewakili organisasi untuk kegiatan2 diluar organisasi.
=pemimpin(leader) : manajer mengkoordinasi, mengendalikan, memotivasi, dan mendukung bawahan- bawahannya.
= penghubung (liaison) : manajer menghubungkan personal2 di semua tingkatan manajemen.
2.Peran Informational : peran dari manajer sebagai pusat syaraf (nerve center) organisasi untuk menerima informasi yg paling mutakhir dan sebagai penyebar ( disseminator) informasi keseluruh personal di organisasi. Peran informasi lainnya adalah manajer sebagai juru bicara (spokesman) untuk menjawab pertanyaan2 tentang informasi yg dimilikinya.
3.Peran decisional : yang dilakukan oleh manajer adalah sebagai entreprenuer, sebagai orang yg menangani gangguan, sebagai orang yg mengalokasikan sumber2 dayaorganisasi, dan sebagai negosiator jika terjadi konflik di dalam organisasi.
Keahlian Manajer : Seorang manajer yang berhasil harus memiliki banyak keahlian, tetapi ada dua yang mendasar yaitu komunikasi dan pemecahan masalah. Manajer berkomunikasi dengan bawahannya, atasannya, manajerlain ditingkat yang sama, dan dengan orang-orang diluar perusahaan. Mereka juga memecahkan masalah dengan membuat perubahan-perubahan pada operasi perusahan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.
Pengetahuan Manajer :
•Mengerti Komputer (computer literacy) : pengetahuan ini mencakup pengertian mengenai istilah-istilah computer, pemahaman mengenai keunggulan dan kelemahan computer, kemampuan menggunakan computer.
•Mengerti Informasi (Information literacy) : meliputi pengertian bagaimana menggunakan informasi pada tiap-tiap tahap dari prosedur pemecahan masalah, dimana informasi dapat diperoleh, dan bagaimana membagikan informasi dengan orang lain.
Seorang manajer yang berhasil harus memiliki banyak keahlian, tetapi ada 2 yang mendasar, yaitu :
– Keahlian Komunikasi : Manajer berkomunikasi dg bawahannya, atasannya, manajer lain ditingkat yg sama dan dg orang2 diluar perusahaan. Menejer menerima dan mengirimkan informasi dalam bentuk lisan maupun tertulis
.– Keahlian Pemecahan Masalah : Manajer juga memecahkan masalah dg membuat perubahan2 pada operasi perusahaan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.
Computer Based Information System (CBIS) dan Chief Information Officer (CIO)
Tahapan peran sebuah organisasi TI dalam perusahaan dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.Supporting, merupakan peran TI paling umum yang ada dalam tiap perusahaan. Sebagai supporting, maka TI berfungsi untuk membantu pada masalah-masalah keseharian (trouble shooting)
2.System Developer, pada posisi ini TI sudah diharap untuk mampu menghasilkan solusi sistem informasi sesuai kebutuhan user
3.Business Partner, manajemen telah memandang TI sebagai partner setara yang dapat diajak duduk bersama dalam mencari solusi bisnis
4.Business Opportunity, TI telah dipandang sebagai pembuka peluang-peluang bagi organisasi dalam mengembangkan bisnis
5.Business Development, pada tahapan ini TI telah dipandang bukan lagi pembuka peluang tetapi juga membangun dan mengelola bisnis
Fungsi-fungsi dalam organisasi TI secara umum adalah sebagai berikut:
1. Application Development
Ini adalah unit organisasi TI tempat berkumpulnya para system analyst dan programmer yang berfungsi menganalisis kebutuhan, merekomendasikan, serta menghasilkan software bagi perusahaan
2. Data Center
Dalam skala kecil fungsi pusat data sering dimasukkan dalam unit application development. Namun ketika organisasi terus berkembang dan diikuti dengan bertambahnya data yang harus dikelola, maka unit pengelola database perlu dipisah dalam unit tersendiri. Seorang database administrator pada dasarnya terpisah kegiatannya dari para programmer dan lebih bersifat melayani permintaan programmer serta bertanggung jawab pada pengelolaan database dalam organisasi.
3. Technical Support (HelpDesk)
Dari sekian fungsi TI dalam perusahaan, maka fungsi Technical Support adalah fungsi dasar yang sangat mudah diterima dan diperlukan oleh user. Dalam sebuah organisasi bisnis yang dukungan TI-nya masih minim, maka peran yang tetap ada adalah Technical Support.
4. Network & Communication
Unit Network & Communication adalah tulang punggung dalam organisasi TI. Mereka adalah penyedia infrastruktur yang membuat unit-unit lain dalam organisasi TI dapat mengembangkan dukungannya pada organisasi bisnis dengan lebih baik. Hal yang amat mendasar bagi unit Network & Communication adalah membangun jaringan yang kuat. Teknologi network yang terus berkembang harus terus dipantau untuk bahan melakukan improvement.
CIO (Chief Information Officer) adalah suatu jabatan dalam organisasi (bisnis, pemerintahan ataupun nirlaba) yangjunyai peran sebagai pemimpin dalam penyediaan informasi bagi kelangsungan hidup organisasi dalam rangkaapai tujuannya. CIO menjadi semakin vital di era informasi dimana eksistensi organisasi sangat ditentukan olehmpuan dalam memberdayakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Computer Based Information System (CBIS) atau Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan suatu sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan.
Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.
Untuk perusahaan berskala besar, seorang CIO (Chief Information Officer) akan ditunjuk sebagai pemimpin utama departemen ini, yang langsung bertanggung jawab kepada Presiden Direktur atau CEO (Chief Executive Officer).
CIO sendiri secara fungsional membawahi tiga divisi: Sistem Informasi, Teknologi Informasi, dan Manajemen Informasi. Divisi Sistem Informasi berfungsi untuk menganalisa kebutuhan informasi dari sebuah perusahaan baik saat ini maupun di kemudian hari nanti (aspek dem and dari informasi). Secara prinsip ada dua jenis aktivitas yang harus dilakukan oleh divisi ini:
• Business Supports - merupakan fungsi untuk selalu memonitor kebutuhan manajemen perusahaan akan informasi sebagai penunjang dalam menjalankan aktivitas bisnis sehari-hari, mengevaluasi tingkat efektivitas penggunaan aplikasi bisnis yang ada, dan mengusulkan aplikasi-aplikasi tambahan maupun perbaikan terhadap yang telah dimiliki, dan mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan baru.
• Information System Studies - meru-pakan suatu forum penelitian dan pengembangan yang bertanggung jawab untuk selalu memantau perkembangan teknologi di industri dimana perusahaan tersebut beroperasi, terutama bagaimana para kompetitor memanfaatkannya atau merencanakan strategi untuk memanfaatkannya. Secara berkala, forum ini akan mempresentasikan kepada manajemen puncak kesempatan-kesempatan bisnis yang mungkin dilakukan di kemudian hari melalui implementasi perangkat teknologi informasi yang baru. Tim ini pula yang akan menjadi penasehat utama CIO dalam usaha mengembangkan sistem informasi perusahaan.
Bagian kedua adalah Divisi Teknologi Informasi yang merupakan fungsi organisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan kebutuhan informasi dari manajemen (aspek supply dari informasi) dengan memanfaatkan teknologi informasi. Paling tidak harus ada tiga ahli di bidang ini:
1. Spesialisasi pada pengembangan infrastruktur teknologi informasi beserta integrasi sistem (LAN, WAN, Intranet, Internet.
2. Spesialisasi pada pengembangan perangkat lunak, termasuk di dalamnya pembuatan aplikasi sendiri (software in-house and custom development), perencanaan sistem basis data (database), aplikasi analisa (analyzer tools), dsb.
3. Spesialisasi pada implementasi paket-paket yang sudah jadi, seperti Oracle, SAP, BAAN, Peoplesoft, dan lain sebagainya.
Bagian ketiga yang bertanggung jawab kepada CIO adalah Divisi Manajemen Informasi yang memiliki tugas utama untuk mengelola dan menjamin agar informasi yang dibutuhkan users dapat dihasilkan oleh para supplier teknologi informasi dan sebaliknya (para supplier menghasilkan informasi yang relevan dengan kebutuhan users).
Berdasarkan tugas utama tersebut, paling tidak harus ada tiga bagian dalam divisi tersebut:
• Sebuah fungsi yang akan mengelola hubungan perusahaan dengan para vendor atau perusahaan lain sehubungan dengan teknologi yang di-outsource, termasuk di dalamnya membuat kontrak kerja dan memantaunya. Hal ini perlu dilakukan mengingat merekalah yang paling mengetahui komponen-komponen teknologi informasi yang dibangun di dalam perusahaan.
• Support dan services merupakan suatu fungsi yang akan menjawab dan mengatasi semua permasalahan teknis maupun manajemen yang dialami selama menjalankan aktivitas sehari-hari.
• Bagian terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah fungsi pelatihan dan pengembangan untuk selalu meningkatkan kinerja SDM dengan cara memperbaiki tingkat keahlian dan kompetensi mereka.
Agar seluruh aktivitas yang dilakukan memiliki kualitas yang baik, CIO akan dibantu oleh seorang atau sebuah tim quality control and assurance. Dimanakah letaknya ITC? ITC adalah kumpulan dari perwakilan stakeholders (users sistem informasi, termasuk staf, manajer, direktur, komisaris, rekanan bisnis, pelanggan, dsb.) yang memiliki jadwal berkala untuk bertemu dan melakukan diskusi bersama, persis seperti fungsi MPR di Indonesia. MPR merupakan sebuah forum yang terdiri dari CIO, Divisi Teknologi Informasi (DPR), dan perwakilan users. Dalam forum berkala ini, tugas utamanya adalah mengavaluasi kinerja sistem informasi yang ada, disamping membahas perkembangannya di masa mendatang. Forum ini juga memiliki hak untuk meminta pertangungjawaban CIO sehubungan dengan tugasnya membangun sistem informasi yang mereka butuhkan. Walaupun tidak memiliki hubungan struktural secara formal, secara psikologis pertemuan ini efektif berpengaruh kepada CIO dan timnya (DPR).
1.Supporting, merupakan peran TI paling umum yang ada dalam tiap perusahaan. Sebagai supporting, maka TI berfungsi untuk membantu pada masalah-masalah keseharian (trouble shooting)
2.System Developer, pada posisi ini TI sudah diharap untuk mampu menghasilkan solusi sistem informasi sesuai kebutuhan user
3.Business Partner, manajemen telah memandang TI sebagai partner setara yang dapat diajak duduk bersama dalam mencari solusi bisnis
4.Business Opportunity, TI telah dipandang sebagai pembuka peluang-peluang bagi organisasi dalam mengembangkan bisnis
5.Business Development, pada tahapan ini TI telah dipandang bukan lagi pembuka peluang tetapi juga membangun dan mengelola bisnis
Fungsi-fungsi dalam organisasi TI secara umum adalah sebagai berikut:
1. Application Development
Ini adalah unit organisasi TI tempat berkumpulnya para system analyst dan programmer yang berfungsi menganalisis kebutuhan, merekomendasikan, serta menghasilkan software bagi perusahaan
2. Data Center
Dalam skala kecil fungsi pusat data sering dimasukkan dalam unit application development. Namun ketika organisasi terus berkembang dan diikuti dengan bertambahnya data yang harus dikelola, maka unit pengelola database perlu dipisah dalam unit tersendiri. Seorang database administrator pada dasarnya terpisah kegiatannya dari para programmer dan lebih bersifat melayani permintaan programmer serta bertanggung jawab pada pengelolaan database dalam organisasi.
3. Technical Support (HelpDesk)
Dari sekian fungsi TI dalam perusahaan, maka fungsi Technical Support adalah fungsi dasar yang sangat mudah diterima dan diperlukan oleh user. Dalam sebuah organisasi bisnis yang dukungan TI-nya masih minim, maka peran yang tetap ada adalah Technical Support.
4. Network & Communication
Unit Network & Communication adalah tulang punggung dalam organisasi TI. Mereka adalah penyedia infrastruktur yang membuat unit-unit lain dalam organisasi TI dapat mengembangkan dukungannya pada organisasi bisnis dengan lebih baik. Hal yang amat mendasar bagi unit Network & Communication adalah membangun jaringan yang kuat. Teknologi network yang terus berkembang harus terus dipantau untuk bahan melakukan improvement.
CIO (Chief Information Officer) adalah suatu jabatan dalam organisasi (bisnis, pemerintahan ataupun nirlaba) yangjunyai peran sebagai pemimpin dalam penyediaan informasi bagi kelangsungan hidup organisasi dalam rangkaapai tujuannya. CIO menjadi semakin vital di era informasi dimana eksistensi organisasi sangat ditentukan olehmpuan dalam memberdayakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Computer Based Information System (CBIS) atau Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan suatu sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan.
Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.
Untuk perusahaan berskala besar, seorang CIO (Chief Information Officer) akan ditunjuk sebagai pemimpin utama departemen ini, yang langsung bertanggung jawab kepada Presiden Direktur atau CEO (Chief Executive Officer).
CIO sendiri secara fungsional membawahi tiga divisi: Sistem Informasi, Teknologi Informasi, dan Manajemen Informasi. Divisi Sistem Informasi berfungsi untuk menganalisa kebutuhan informasi dari sebuah perusahaan baik saat ini maupun di kemudian hari nanti (aspek dem and dari informasi). Secara prinsip ada dua jenis aktivitas yang harus dilakukan oleh divisi ini:
• Business Supports - merupakan fungsi untuk selalu memonitor kebutuhan manajemen perusahaan akan informasi sebagai penunjang dalam menjalankan aktivitas bisnis sehari-hari, mengevaluasi tingkat efektivitas penggunaan aplikasi bisnis yang ada, dan mengusulkan aplikasi-aplikasi tambahan maupun perbaikan terhadap yang telah dimiliki, dan mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan baru.
• Information System Studies - meru-pakan suatu forum penelitian dan pengembangan yang bertanggung jawab untuk selalu memantau perkembangan teknologi di industri dimana perusahaan tersebut beroperasi, terutama bagaimana para kompetitor memanfaatkannya atau merencanakan strategi untuk memanfaatkannya. Secara berkala, forum ini akan mempresentasikan kepada manajemen puncak kesempatan-kesempatan bisnis yang mungkin dilakukan di kemudian hari melalui implementasi perangkat teknologi informasi yang baru. Tim ini pula yang akan menjadi penasehat utama CIO dalam usaha mengembangkan sistem informasi perusahaan.
Bagian kedua adalah Divisi Teknologi Informasi yang merupakan fungsi organisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan kebutuhan informasi dari manajemen (aspek supply dari informasi) dengan memanfaatkan teknologi informasi. Paling tidak harus ada tiga ahli di bidang ini:
1. Spesialisasi pada pengembangan infrastruktur teknologi informasi beserta integrasi sistem (LAN, WAN, Intranet, Internet.
2. Spesialisasi pada pengembangan perangkat lunak, termasuk di dalamnya pembuatan aplikasi sendiri (software in-house and custom development), perencanaan sistem basis data (database), aplikasi analisa (analyzer tools), dsb.
3. Spesialisasi pada implementasi paket-paket yang sudah jadi, seperti Oracle, SAP, BAAN, Peoplesoft, dan lain sebagainya.
Bagian ketiga yang bertanggung jawab kepada CIO adalah Divisi Manajemen Informasi yang memiliki tugas utama untuk mengelola dan menjamin agar informasi yang dibutuhkan users dapat dihasilkan oleh para supplier teknologi informasi dan sebaliknya (para supplier menghasilkan informasi yang relevan dengan kebutuhan users).
Berdasarkan tugas utama tersebut, paling tidak harus ada tiga bagian dalam divisi tersebut:
• Sebuah fungsi yang akan mengelola hubungan perusahaan dengan para vendor atau perusahaan lain sehubungan dengan teknologi yang di-outsource, termasuk di dalamnya membuat kontrak kerja dan memantaunya. Hal ini perlu dilakukan mengingat merekalah yang paling mengetahui komponen-komponen teknologi informasi yang dibangun di dalam perusahaan.
• Support dan services merupakan suatu fungsi yang akan menjawab dan mengatasi semua permasalahan teknis maupun manajemen yang dialami selama menjalankan aktivitas sehari-hari.
• Bagian terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah fungsi pelatihan dan pengembangan untuk selalu meningkatkan kinerja SDM dengan cara memperbaiki tingkat keahlian dan kompetensi mereka.
Agar seluruh aktivitas yang dilakukan memiliki kualitas yang baik, CIO akan dibantu oleh seorang atau sebuah tim quality control and assurance. Dimanakah letaknya ITC? ITC adalah kumpulan dari perwakilan stakeholders (users sistem informasi, termasuk staf, manajer, direktur, komisaris, rekanan bisnis, pelanggan, dsb.) yang memiliki jadwal berkala untuk bertemu dan melakukan diskusi bersama, persis seperti fungsi MPR di Indonesia. MPR merupakan sebuah forum yang terdiri dari CIO, Divisi Teknologi Informasi (DPR), dan perwakilan users. Dalam forum berkala ini, tugas utamanya adalah mengavaluasi kinerja sistem informasi yang ada, disamping membahas perkembangannya di masa mendatang. Forum ini juga memiliki hak untuk meminta pertangungjawaban CIO sehubungan dengan tugasnya membangun sistem informasi yang mereka butuhkan. Walaupun tidak memiliki hubungan struktural secara formal, secara psikologis pertemuan ini efektif berpengaruh kepada CIO dan timnya (DPR).
Analisis SWOT
Analisis swot sebuah alat yang cukup baik,efektif,dan efesien serta sebagai alat yng cepat dalam menemukan kemungkinan-kemungkinan yang berkaitan dengan pengembangan awal program-program inovasi baru ,misalnya dalam lingkungan sekolah kejuruan .Disamping itu,swot bisa juga diartikan sebagai sebuah teknik yang sederhana,mudah dipahami,dan juga bias digunakan dalam merumuskan strategi-strategi dan kebijakan-kebijakan untuk pengelolaan pegawi administrasi.
Menurut Jhonson,dkk 1989 :
“Swot merupakan perangkat umum yang di gunakan sebagai langkah awal dalam proses pembuatan keputusan dan perencanaan strategis dalam berbagai terapan.”
Dengan menggunakan analisa SWOT terdiri dari 2 faktor yaitu :
1.Faktor internal :
•.Streenghts (kekuatan )
•.Weaknesses (kelemahan )
2.Faktor eksternal
• Oppurtunities ( ancaman )
• Threats (peluang atau kesempatan )
Analsis SWOT dapat dibagikan dalam lima langkah:
1. Menyiapkan sesi SWOT.
2. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan.
3. Mengidentifikasi kesempatan dan ancaman.
4. Melakukan ranking terhadap kekuatan dan kelemahan.
5. Menganalisis kekuatan dan kelemahan.
Seperti Apa Penggunaan Analisis SWOT
Dilihat dari pengertiannya kita dapat melihat apa kegunaan dari analisis SWOT yaitu :
1.Analisis SWOT berguna sebagai alat bantu pembuatan keputusan dalam pengenalan program-program baru misalnya dilembaga pendidikan kejuruan.
2.Merumuskan strategi-strategi dan kebijakan untuk pengelolaan dalam administrator.
3.Alat bantu untuk memperluas visi dan misi suatu organisasi,melalui pendekatan sistematik melalu proses instropeksi dan mawas diri kedalam,baik bersifat positif maupun negative.
Penggunaan analisis SWOT akan efektif apabila analisisnya bersifat fleksibel..Mengingat situasi dan kondisi yng cepat berubah seiring dengan berjalannya waktu, maka analisis harus sesering mungkin dibuat dan disesuaikan.
Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang harus diingat baik-baik oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang “cespleng” bagi masalah-masalah yang dihadapi oleh organisasi.
Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
• S = Strength, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini.
• W = Weakness,.adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini.
• O = Opportunity, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa depan.
• T = Threat, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan.
Tujuan adalah sebuah konsep yang menerangkan “kemana kita akan pergi”, tujuan ini diterjemahkan dalam beberapa bentuk, satu diantaranya adalah visi dan misi.
Visi merupakan sesuatu yang didambakan untuk dimiliki dimasa depan (what do they want to have), Visi menggambarkan aspirasi masa depan tanpa menspesifikasi cara-cara untuk mencapainya, visi yang efektif adalah visi yang mampu membangkitkan inspirasi
Misi adalah bentuk yang didambakan di masa depan (what do they want to be). Misi merupakan sebuah pernyataan yang menegaskan visi lewat pilihan bentuk atau garis besar jalan yang akan diambil untuk sampai pada visi yang telah lebih dulu dirumuskan. Keduanya tidak memiliki dimensi ukur kuantitatif (persentase, besaran waktu, dll). Sebagai konsep yang ideal visi-misi ini harus diterjemahkan lagi dalam konsep yang lebih nyata dan terukur yaitu tujuan (objective). Tujuan dalam konteks ini tidak sama dengan tujuan yang kita bahas didepan. Tujuan yang kita bahas disini adalah tujuan sebagai konsep yang jauh lebih riil.
Analisa SWOT, visi dan misi sebagai sebuah konsep memiliki interaksi yang erat, baik pada saat perumusan, pelaksanaan maupun evaluasi organisasi atau program. Analisa SWOT mengawali perumusan visi dan misi organisasi dan kemudian diterjemahkan dalam tujuan organisasi yang dalam KMHDI kita kenal sebagai GBHO dan GBPK. Dengan acuan berupa visi-misi maka tujuan organisasi akan dapat dirumuskan dalam GBHO dan GBPK.
Dalam skala yang lebih kecil, urut-urutan cara penganalisaan yang sama dapat diterapkan terhadap suatu program kerja, dimana setelah melakukan Analisa SWOT, menentukan Visi-Misi Program Kerja, maka program ini dapat dijabarkan targetnya, segmentasinya dan strategi aksi yang akan digunakan. Sebuah program kerja dapat dikatakan sebagai sebuah program yang lengkap apabila telah mampu menerangkan visi, misi, tujuan serta gambaran pelaksanaan yang berupa target, segmentasi dan strategi aksi yang dipilih. Kemudian dilanjutkan dengan tahapan pelaksanaan program kerja yang secara teknis persiapannya maupun pelaksanaanya akan dibahas pada bagian selanjutnya dari diklat ini. Pelaksanaan akan diikuti dengan proses evaluasi. Yang digarisbawahi disini adalah peran analisa SWOT dalam melakukan penilaian kesesuaian konsep dan pelaksanaan program saat program berjalan maupun di akhir program sehingga dapat diambil sebuah kesimpulan penilaian yang obyektif dan berkesinambungan.
Menurut Jhonson,dkk 1989 :
“Swot merupakan perangkat umum yang di gunakan sebagai langkah awal dalam proses pembuatan keputusan dan perencanaan strategis dalam berbagai terapan.”
Dengan menggunakan analisa SWOT terdiri dari 2 faktor yaitu :
1.Faktor internal :
•.Streenghts (kekuatan )
•.Weaknesses (kelemahan )
2.Faktor eksternal
• Oppurtunities ( ancaman )
• Threats (peluang atau kesempatan )
Analsis SWOT dapat dibagikan dalam lima langkah:
1. Menyiapkan sesi SWOT.
2. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan.
3. Mengidentifikasi kesempatan dan ancaman.
4. Melakukan ranking terhadap kekuatan dan kelemahan.
5. Menganalisis kekuatan dan kelemahan.
Seperti Apa Penggunaan Analisis SWOT
Dilihat dari pengertiannya kita dapat melihat apa kegunaan dari analisis SWOT yaitu :
1.Analisis SWOT berguna sebagai alat bantu pembuatan keputusan dalam pengenalan program-program baru misalnya dilembaga pendidikan kejuruan.
2.Merumuskan strategi-strategi dan kebijakan untuk pengelolaan dalam administrator.
3.Alat bantu untuk memperluas visi dan misi suatu organisasi,melalui pendekatan sistematik melalu proses instropeksi dan mawas diri kedalam,baik bersifat positif maupun negative.
Penggunaan analisis SWOT akan efektif apabila analisisnya bersifat fleksibel..Mengingat situasi dan kondisi yng cepat berubah seiring dengan berjalannya waktu, maka analisis harus sesering mungkin dibuat dan disesuaikan.
Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang harus diingat baik-baik oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang “cespleng” bagi masalah-masalah yang dihadapi oleh organisasi.
Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
• S = Strength, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini.
• W = Weakness,.adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini.
• O = Opportunity, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa depan.
• T = Threat, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan.
Tujuan adalah sebuah konsep yang menerangkan “kemana kita akan pergi”, tujuan ini diterjemahkan dalam beberapa bentuk, satu diantaranya adalah visi dan misi.
Visi merupakan sesuatu yang didambakan untuk dimiliki dimasa depan (what do they want to have), Visi menggambarkan aspirasi masa depan tanpa menspesifikasi cara-cara untuk mencapainya, visi yang efektif adalah visi yang mampu membangkitkan inspirasi
Misi adalah bentuk yang didambakan di masa depan (what do they want to be). Misi merupakan sebuah pernyataan yang menegaskan visi lewat pilihan bentuk atau garis besar jalan yang akan diambil untuk sampai pada visi yang telah lebih dulu dirumuskan. Keduanya tidak memiliki dimensi ukur kuantitatif (persentase, besaran waktu, dll). Sebagai konsep yang ideal visi-misi ini harus diterjemahkan lagi dalam konsep yang lebih nyata dan terukur yaitu tujuan (objective). Tujuan dalam konteks ini tidak sama dengan tujuan yang kita bahas didepan. Tujuan yang kita bahas disini adalah tujuan sebagai konsep yang jauh lebih riil.
Analisa SWOT, visi dan misi sebagai sebuah konsep memiliki interaksi yang erat, baik pada saat perumusan, pelaksanaan maupun evaluasi organisasi atau program. Analisa SWOT mengawali perumusan visi dan misi organisasi dan kemudian diterjemahkan dalam tujuan organisasi yang dalam KMHDI kita kenal sebagai GBHO dan GBPK. Dengan acuan berupa visi-misi maka tujuan organisasi akan dapat dirumuskan dalam GBHO dan GBPK.
Dalam skala yang lebih kecil, urut-urutan cara penganalisaan yang sama dapat diterapkan terhadap suatu program kerja, dimana setelah melakukan Analisa SWOT, menentukan Visi-Misi Program Kerja, maka program ini dapat dijabarkan targetnya, segmentasinya dan strategi aksi yang akan digunakan. Sebuah program kerja dapat dikatakan sebagai sebuah program yang lengkap apabila telah mampu menerangkan visi, misi, tujuan serta gambaran pelaksanaan yang berupa target, segmentasi dan strategi aksi yang dipilih. Kemudian dilanjutkan dengan tahapan pelaksanaan program kerja yang secara teknis persiapannya maupun pelaksanaanya akan dibahas pada bagian selanjutnya dari diklat ini. Pelaksanaan akan diikuti dengan proses evaluasi. Yang digarisbawahi disini adalah peran analisa SWOT dalam melakukan penilaian kesesuaian konsep dan pelaksanaan program saat program berjalan maupun di akhir program sehingga dapat diambil sebuah kesimpulan penilaian yang obyektif dan berkesinambungan.
Manajemen Sumber Daya IT
Sistem Informasi dapat dibedakan menjadi 2, sistem informasi manual dan sistem informasi berbasis komputer (CBIS)
CBIS atau selanjutnya disebut sistem informasi (SI) saja adalah jenis sistem informasi yang menggunakan komputer
Contoh Sistem Informasi By : http://artincomputer.blogspot.com/
• Sistem reservasi pesawat terbang
• Sistem untuk menangani penjualan kredit kendaraan bermotor
• Sistem biometrik
• Sistem telemetri
• Sistem berbasiskan kartu cerdas (smart card)
Peranan Sistem Informasi
• Berpartisipasi dalam pelaksanaan tugas-tugas -- Otomasi
• Mengaitkan perencanaan, pengerjaan, dan pengendali dalam sebuah subsistem
• Mengkoordinasikan subsistem-subsistem
• Mengintegrasikan subsistem-subsistem.
Peran Manager
Menurut Mitzberg, manager memainkan 10(sepuluh) peranan:
• Tiga peranan interpersonal (figurehead, leader, liaison),
• Tiga peranan informational (monitor, diseminator, spokesman),
• Empat peranan pengambilan keputusan (entrepreneur, distrubance handler, resource allocator, dan negotiator).
Peran Managerial CIO :
1.Leader: Sebagai pemimpin, CIO bertanggungjawab membimbing, merekrut, melatih, dan memotivasi kader Teknologi Informasi.
2.Spokesman: Peranan ini menyangkut aktivitas yang mempersyaratkan CIO mengembangkan kontak organisasional di luar departemennya ke bagian-bagian lain di dalam organisasi. Dalam hal ini, CIO terlibat dalam kegiatan produksi, distribusi, marketing, dan keuangan.
3.Monitor: CIO harus mengenali lingkungan eksternal agar bisa mengikuti perkembangan teknologi dan lingkungan kompetisi. Dalam berperanan sebagai inovator teknologi perusahaan, CIO mengidentifikasi ide-ide baru dari sumber-sumber di luar organisasi. Untuk itu, CIO memanfaatkan banyak sumber termasuk kontak dengan vendor, relasi profesional, dan jaringan kontak personal.
4.Liaison: CIO harus berkomunikasi dengan lingkungan eksternal termasuk mempertukarkan informasi dengan pemasok TI, konsumen, pembeli, analis pasar, dan media massa.
5.Entrepreneur: CIO mengidentifikasikan kebutuhan bisnis dan mengembangkan solusi yang mengubah situasi bisnis. Tanggungjawab utama CIO adalah menjamin bahwa peluang teknologi yang berkembang dengan cepat benar-benar dipahami, direncanakan, diimplementasikan, dan secara strategik dieksploitasikan di dalam organisasi.
6.Resource allocator: CIO harus menentukan bagaimana mengalokasikan SDM, keuangan, dan sumberdaya informasi.
Peranan CIO :
• Chief architect. CIO sebagai arsitek utama merancang kemungkinan-kemungkinan masa depan bisnis. Tugas pokok arsitek utama adalah merancang dan mengembangkan infrastruktur TI yang adaptif terhadap perubahan bisnis masa depan, bukan mendefinisikan bisnis tertentu. Infrastruktur TI hendaknya tidak hanya menyediakan layanan teknologi untuk masa kini, seperti jaringan komputer, basis data, dan sistem operasi, tetapi juga layanan-layanan bisnis seperti workflow management, portfolio management, penjadwalan, dsb.
• Change leader. CIO sebagai pemimpin perubahan mengelola sumberdaya untuk mencapai implementasi masa depan yang optimal. Ini menyangkut penyediaan sarana-sarana TI baru, disamping penempatan tim SDM yang mampu merancang ulang peranan, pekerjaan, dan aliran kerja. CIO harus mampu mengubah persepsi karyawan tentang perusahaan dan teknologi informasi serta harus mampu merancang sistem insentif untuk membawa karyawan ke perilaku yang baru dan berbeda.
• Product developer. CIO sebagai pengembang produk membantu mendefinisikan posisi perusahan dalam ekonomi digital yang terus berkembang. Misalnya pengembang produk mungkin melihat potensi pelaksanaan proses bisnis kunci (misalnya order fulfillment, supply chain management, customer relationship management) melalui jalur elektronik seperti Internet. Pengembang produk harus “menjual” ide ini ke mitra bisnis dan bersama-sama mereka dapat melakukan eksperimen dan mengevaluasi kelayakannya. Apakah metoda baru ini diadopsi atau tidak, perusahaan akan belajar dari eksperimen dan menjadi semakin dekat dengan kesuksesan komersial di pasar digital yang semakin berkembang.
• Technology provocateur. CIO sebagai provokator teknologi mengintegrasikan TI di dalam strategi bisnis sehingga keberadaan TI tidak harus terlihat tetapi terasakan. Provokator teknologi kaya akan pengalaman dalam disiplin sistem informasi, sehingga ia memahami kapabilitas TI dan bagaimana TI berdampak pada bisnis.
• Coach. CIO sebagai pelatih artinya CIO harus mampu menjadi “guru” agar segenap karyawan memperoleh sekelompok ketrampilan yang diperlukan untuk menyongsong masa depan. Pelatih mempunyai 2(dua) tanggungjawab pokok : melatih karyawan tentang bagaimana belajar agar mereka mampu memperoleh pengetahuan sendiri (self-sufficient), dan memfasilitasi pimpinan tim dengan staff yang mampu mengerjakan tugas-tugas yang berkaitan dengan TI. Pelatih adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang solid di bidang TI, tetapi tidak harus yang terbaik di bidang itu.
• Chief operating strategist. CIO sebagai manajer strategi operasi “menemukan” (invent) masa depan bersama-sama dengan managemen senior (Peter Drucker:”do not predict the future, invent it!” - jangan meramalkan masa depan, jadilah pemeran masa depan). Peranan CIO ini berfokus pada agenda masa depan dari organisasi TI. Peranan CIO ini berkaitan pula dengan menginterpretasikan teknologi baru, dan menterjemahkan pemahaman ini menjadi pengembangan strategi bisnis digital organisasi
CBIS atau selanjutnya disebut sistem informasi (SI) saja adalah jenis sistem informasi yang menggunakan komputer
Contoh Sistem Informasi By : http://artincomputer.blogspot.com/
• Sistem reservasi pesawat terbang
• Sistem untuk menangani penjualan kredit kendaraan bermotor
• Sistem biometrik
• Sistem telemetri
• Sistem berbasiskan kartu cerdas (smart card)
Peranan Sistem Informasi
• Berpartisipasi dalam pelaksanaan tugas-tugas -- Otomasi
• Mengaitkan perencanaan, pengerjaan, dan pengendali dalam sebuah subsistem
• Mengkoordinasikan subsistem-subsistem
• Mengintegrasikan subsistem-subsistem.
Peran Manager
Menurut Mitzberg, manager memainkan 10(sepuluh) peranan:
• Tiga peranan interpersonal (figurehead, leader, liaison),
• Tiga peranan informational (monitor, diseminator, spokesman),
• Empat peranan pengambilan keputusan (entrepreneur, distrubance handler, resource allocator, dan negotiator).
Peran Managerial CIO :
1.Leader: Sebagai pemimpin, CIO bertanggungjawab membimbing, merekrut, melatih, dan memotivasi kader Teknologi Informasi.
2.Spokesman: Peranan ini menyangkut aktivitas yang mempersyaratkan CIO mengembangkan kontak organisasional di luar departemennya ke bagian-bagian lain di dalam organisasi. Dalam hal ini, CIO terlibat dalam kegiatan produksi, distribusi, marketing, dan keuangan.
3.Monitor: CIO harus mengenali lingkungan eksternal agar bisa mengikuti perkembangan teknologi dan lingkungan kompetisi. Dalam berperanan sebagai inovator teknologi perusahaan, CIO mengidentifikasi ide-ide baru dari sumber-sumber di luar organisasi. Untuk itu, CIO memanfaatkan banyak sumber termasuk kontak dengan vendor, relasi profesional, dan jaringan kontak personal.
4.Liaison: CIO harus berkomunikasi dengan lingkungan eksternal termasuk mempertukarkan informasi dengan pemasok TI, konsumen, pembeli, analis pasar, dan media massa.
5.Entrepreneur: CIO mengidentifikasikan kebutuhan bisnis dan mengembangkan solusi yang mengubah situasi bisnis. Tanggungjawab utama CIO adalah menjamin bahwa peluang teknologi yang berkembang dengan cepat benar-benar dipahami, direncanakan, diimplementasikan, dan secara strategik dieksploitasikan di dalam organisasi.
6.Resource allocator: CIO harus menentukan bagaimana mengalokasikan SDM, keuangan, dan sumberdaya informasi.
Peranan CIO :
• Chief architect. CIO sebagai arsitek utama merancang kemungkinan-kemungkinan masa depan bisnis. Tugas pokok arsitek utama adalah merancang dan mengembangkan infrastruktur TI yang adaptif terhadap perubahan bisnis masa depan, bukan mendefinisikan bisnis tertentu. Infrastruktur TI hendaknya tidak hanya menyediakan layanan teknologi untuk masa kini, seperti jaringan komputer, basis data, dan sistem operasi, tetapi juga layanan-layanan bisnis seperti workflow management, portfolio management, penjadwalan, dsb.
• Change leader. CIO sebagai pemimpin perubahan mengelola sumberdaya untuk mencapai implementasi masa depan yang optimal. Ini menyangkut penyediaan sarana-sarana TI baru, disamping penempatan tim SDM yang mampu merancang ulang peranan, pekerjaan, dan aliran kerja. CIO harus mampu mengubah persepsi karyawan tentang perusahaan dan teknologi informasi serta harus mampu merancang sistem insentif untuk membawa karyawan ke perilaku yang baru dan berbeda.
• Product developer. CIO sebagai pengembang produk membantu mendefinisikan posisi perusahan dalam ekonomi digital yang terus berkembang. Misalnya pengembang produk mungkin melihat potensi pelaksanaan proses bisnis kunci (misalnya order fulfillment, supply chain management, customer relationship management) melalui jalur elektronik seperti Internet. Pengembang produk harus “menjual” ide ini ke mitra bisnis dan bersama-sama mereka dapat melakukan eksperimen dan mengevaluasi kelayakannya. Apakah metoda baru ini diadopsi atau tidak, perusahaan akan belajar dari eksperimen dan menjadi semakin dekat dengan kesuksesan komersial di pasar digital yang semakin berkembang.
• Technology provocateur. CIO sebagai provokator teknologi mengintegrasikan TI di dalam strategi bisnis sehingga keberadaan TI tidak harus terlihat tetapi terasakan. Provokator teknologi kaya akan pengalaman dalam disiplin sistem informasi, sehingga ia memahami kapabilitas TI dan bagaimana TI berdampak pada bisnis.
• Coach. CIO sebagai pelatih artinya CIO harus mampu menjadi “guru” agar segenap karyawan memperoleh sekelompok ketrampilan yang diperlukan untuk menyongsong masa depan. Pelatih mempunyai 2(dua) tanggungjawab pokok : melatih karyawan tentang bagaimana belajar agar mereka mampu memperoleh pengetahuan sendiri (self-sufficient), dan memfasilitasi pimpinan tim dengan staff yang mampu mengerjakan tugas-tugas yang berkaitan dengan TI. Pelatih adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang solid di bidang TI, tetapi tidak harus yang terbaik di bidang itu.
• Chief operating strategist. CIO sebagai manajer strategi operasi “menemukan” (invent) masa depan bersama-sama dengan managemen senior (Peter Drucker:”do not predict the future, invent it!” - jangan meramalkan masa depan, jadilah pemeran masa depan). Peranan CIO ini berfokus pada agenda masa depan dari organisasi TI. Peranan CIO ini berkaitan pula dengan menginterpretasikan teknologi baru, dan menterjemahkan pemahaman ini menjadi pengembangan strategi bisnis digital organisasi
Istilah Kunci Dalam Manajemen Strategis
Istilah kunci dalam manajemen strategis
o Perumusan strategi adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk manajemen efektif dari kesempatan dan ancaman lingkungan, dilihat dari kekuatan dan kelemahan perusahaan.
o Penyataan misi adalah Pernyataan jangka panjang mengenai tujuan yang membedakan sebuah bisnis dari perusahaan lain yang serupa.
o Peluang dan ancaman eksternal Peluang dan ancaman eksternal merujuk pada ekadaan ekonomi, sosial, buaya, demografi, lingkungan, politik, hukum, pemerintah, teknologi dan kecenderungan persaingan serta peristiwa yang dapat menguntungkan atau merugikan suatu organisasi secara signifikan di masa depan. Peluang dan ancaman sebagian besar di luar kendali organisasi, jadi disebut eksternal.
o Kekuatan dan kelemahan adalah Aktivitas dalam kendali organisasi yang prestasinya luar biasa baik atau buruk. Kekuatan dan kelemahan tersebut muncul dalam aktivitas manajemen, pemasaran,keuangan/akunting,produksi/operasi, penelitian dan pengembangan dan sistem informasi komputer suatu bisnis.
o Tujuan adalah Tujuan merumuskan apa yang akan diselesaikan dan kapan akan diselesakan dan sebaiknya diukur jika memungkinkan.
o Sasaran adalah Pernyataan terbuka yang berisi satu harapan yang akan diselesaikan tanpa perhitungan apa yang akan dicapai dan tidak ada penjelasan waktu penyelesaian.
o Strategi adalah
- Merupakan cara untuk mencapai sasaran jangka panjang.
- Rumusan peerncanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya.
o Sasaran tahunan adalah Patokan jangka pendek yang harus dicapai oleh organisasi dalam rangka mencapai sasaran yang panjang.
o Kebijakan adalah
- Merupakan cara untuk mencapai sasaran tahunan. Kebijakan termasuk pedoman, peraturan,dan prosedur yang ditetapkan untuk emndukung usaha mencapai sasaran yang sudah dinyatakan.
- Kebijakan menyediakan pedoman luas untuk pengambilan keputusan organisasi secara keseluruhan
- Kebijakan juga merupakan pedoman luas yang menghubungkan perumusan startegi dan implementasi.
o Implementasi strategi adalah Proses di mana manajemen mewujudkan strategi dan kebijakannya dalam tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur.
o Program adalah Pernyataan aktivitas-aktivitas atau langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan perencanaan sekali pakai.
o Anggaran adalah Program yang dinyatakan dalam bentuk satuan uang, setiap program akan dinyatakan secara rinci dalam biaya, yang dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan.
o Prosedur adalah Sistem langkah-langkah atau teknik-teknik yang berurutan yang menggambarkan secara rinci bagaimana suatu tugas atau pekerjaan diselesaikan.
o Evaluasi dan pengendalian adalah Proses yang melaluinya aktivitas-aktivitas perusahaan dan hasil kinerja dimonitor dan kinerja sesungguhnya dibandingkan dengan kinerja yang diinginkan.
MENILAI FAKTOR EKSTERNAL
Lingkungan eksternal terdiri dari variabel-variabel (kesempatan dan ancaman) yang berada di luar organisasi dan tidak secara khusus ada dalam pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak.
Pengamatan/audit lingkungan (Hunger,2003:113) adalah pemantauan, pengevaluasian, dan penyebaran informasi dari lingkungan eksternal kepada orang-orang kunci dalam perusahaan. Pengamatan lingkungan adalah alat manajemen untuk menghindari kejutan strategis dan memastikan kesehatan manajemen dalam jangka panjang.
Tujuan dari audit eksternal adalah
- Untuk mengembangkan daftar terbatas peluang yang dapat dimanfaatkan perusahaan dan ancaman yang harus dihindari.
- Mengenali variabel kunci yang menawarkan respon yang dapat dilakukan
Kekuatan eksternal dapat dibagi menjadi lima katagori besar :
1. kekuatan ekonomi yang mengatur pertukaran material, uang, energi dan informasi
2. kekuatan sosial, budaya, demografi dan lingkungan yang mengatur nilai-nilai, adat istiadat dan kebiasaan lingkungan
3. kekuatan teknologi yang menghasilkan penemuan pemecahan masalah
4. kekuatan pesaing, perusahaan memberikan perhatian pada persaingan yang ada dalam industrinya dan harus menilai pentingnya enam kekuatan kunci untuk sukses yaitu ancaman pendatang baru, persaingan di antara perusahaan yang telah ada, ancaman produk pengganti, bargaining power (kekuatan penawaran) pemasok, kekuatan penawaran pembeli, dan kekuatan relatif dari stakeholder yang lain.
Faktor strategis eksternal perusahaan (Hunger,2003:117) adalah isu-isu lingkungan strategis yang dianggap memiliki probabilitas tinggi untuk terjadi dan probabilitas tinggi untuk mempengaruhi perusahaan.
9 ciri dasar pemimpin yg efektif dan dicintai dan dihormati .
1. BERSIKAP ADIL
2 MAMPU MENDELEGASIKAN TUGAS
3 MEMPERCAYAI BAWAHANnYA
4. MAU MENDENGARKAN
5 BERANI MENGAMBIL KEPUTUSAN DAN TANGGUNG JAWAB.
6 TIDAK MENERIMA PUJIAN HANYA UNTUK DIRINYA SENDIRI.
7 MAMPU MENGENALI DAN MENGEMBANGKAN POTENSI BAWAHAN.
8 MAU MEMPERJUANGKAN KEPENTINGAN BAWAHAN.
9 MEMBERI TUGAS SESUAI DENGAN KAPASITAS BAWAHAN.
Dengan mendasarkan pada kerangka proses perumusan strategi maka dengan kerangka yang sama dapat dibuat evaluasi apakah suatu strategi yang telah disusun akan dan masih cocok untuk mencapai tujuan yang akan datang, didasarkan evaluasi perubahan faktor eksternal dan internal perusahaan. Apabila strategi yang sudah ada masih relevan maka dapat dilanjutkan tetapi apabila sudah tidak relevan lagi maka ini saatnya untuk mengembangkan strategi baru.
Proses Evaluasi dan Pengendalian Strategi
1.Menentukan apa yang akan diukur:
Manajer puncak dan manajer operasional perlu menetapkan proses implementasi dan hasil-hasil yang akan dipantau dan dievaluasi. Proses dan hasil harus dapat diukur dalam cara yang obyektif dan konsisten.
2.Menetapkan standar kinerja:
Standar yang digunakan unttilc mengukur kinerja merupakan ekspresi mendetail dari sasaran strategis. Standar adalah ukuran atas hasil kinerja yahg dapat diterima.
3.Mengukur kinerja aktual: Pengukuran harus dilakukan pada saat awal penentuan standar.
4. Membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditetapkan: Jika hasil aktual berada dalam rentang toleransi, proses pengukuran berhenti di sini.
5. Mengambil tindakan perbaikan:
Analisis SWOT
Mengidentifikasi dan menganalisis terhada kekuatan serta kelemahan organisasi dan peluang serta ancaman lingkungan sebagai bagian dari formulasi strategi6
Analisis lingkungan/ environmental analysisProses penilain lingkungan bisnis terhadappggppeluang serta ancaman.
Analisis Organisasional/ Organizational AnalysisOrganizational AnalysisProses menganalisis terhadap kekuatan gpserta kelemahan organisasi.
Rencana StrategisRencana yang mencerminkan keputusan mengenaialokasi sumber daya prioritas perusahaan danalokasi sumber daya, prioritas perusahaan, dantahap-tahap yang dibutuhkan untuk memenuhi sasaran strategis.
Rencana TaktisRencana TaktisRencana jangka pendek yang berhubunganRencana jangka pendek yang berhubungandengan penerapan aspek-aspek spesifik darirencana strategis suatu perusahaanrencana strategis suatu perusahaan.
Rencana OperasionalRencana yang menetapkan target jangka Rencana yang menetapkan target jangka pendek untuk kinerja harian, mingguan, atau bulanan.
Perencanaan KontingensiMengidentifikasi aspek-aspek suatu bisnis Mengidentifikasi aspek aspek suatu bisnis atau lingkungannya yang mungkin mengalami perubahan strategi.
Manajemen KrisisSuatu metoda organisasi dalam Suatu metoda organisasi dalam menghadapi keadaan darurat
Budaya Korporasi/ Corporate CulturepPengalaman, kisah, keyakinan, dan norma-norma yang mencirikan suatu organisasi.
BudayaKeefektifanBudayaOrganisasiKepemimpinanKeefektifanOrganisasiBudaya Organisasi sebagai pemediasi hubunganBudaya Organisasi sebagai pemediasi hubungankepemimpinan dengan keefektifan organisasi.
Visi Misi Dalam Manajemen Strategis Perusahaan
Misi sebuah organisasi adalah tujuan atau alasan mengapa organisasi itu bisa berjalan. Bagaimana visi dan mis dirumuskan? Pertama diawali oleh pengamatan lingkungan, perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi dan pengendalian. Perumusan strategi adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk manajemen efektif dari kesempatan dan ancaman lungkungan, dilihat dari kekuatan dan kelemahan perushaan. Perumusan strategi meliputi menentukan misi perusahaan, menentukan tujuan-tujuan yang dapat dicapai, pengembangan strategi dan penetapan pedoman kebijakan.
Visi dan misi yang baik bisaanya mendefinikian tujuan mendasar dan unik yang membedakan suatu perusahaan dengan perusahaan lain. Dan mengidentifikasi jangkauan operasi perusahaan daam produk yang ditawarkan dan pasar yang dilayani. Misi mengembangkan harapan pada karyawan dan mengkomunikasikan pandangan umum untuk kelompok pemegang saham utama dalam lingkungan kerja perusahaan. Misi memberitahukan siapa kita dan apa yang kita lakukan.
o Perumusan strategi adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk manajemen efektif dari kesempatan dan ancaman lingkungan, dilihat dari kekuatan dan kelemahan perusahaan.
o Penyataan misi adalah Pernyataan jangka panjang mengenai tujuan yang membedakan sebuah bisnis dari perusahaan lain yang serupa.
o Peluang dan ancaman eksternal Peluang dan ancaman eksternal merujuk pada ekadaan ekonomi, sosial, buaya, demografi, lingkungan, politik, hukum, pemerintah, teknologi dan kecenderungan persaingan serta peristiwa yang dapat menguntungkan atau merugikan suatu organisasi secara signifikan di masa depan. Peluang dan ancaman sebagian besar di luar kendali organisasi, jadi disebut eksternal.
o Kekuatan dan kelemahan adalah Aktivitas dalam kendali organisasi yang prestasinya luar biasa baik atau buruk. Kekuatan dan kelemahan tersebut muncul dalam aktivitas manajemen, pemasaran,keuangan/akunting,produksi/operasi, penelitian dan pengembangan dan sistem informasi komputer suatu bisnis.
o Tujuan adalah Tujuan merumuskan apa yang akan diselesaikan dan kapan akan diselesakan dan sebaiknya diukur jika memungkinkan.
o Sasaran adalah Pernyataan terbuka yang berisi satu harapan yang akan diselesaikan tanpa perhitungan apa yang akan dicapai dan tidak ada penjelasan waktu penyelesaian.
o Strategi adalah
- Merupakan cara untuk mencapai sasaran jangka panjang.
- Rumusan peerncanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya.
o Sasaran tahunan adalah Patokan jangka pendek yang harus dicapai oleh organisasi dalam rangka mencapai sasaran yang panjang.
o Kebijakan adalah
- Merupakan cara untuk mencapai sasaran tahunan. Kebijakan termasuk pedoman, peraturan,dan prosedur yang ditetapkan untuk emndukung usaha mencapai sasaran yang sudah dinyatakan.
- Kebijakan menyediakan pedoman luas untuk pengambilan keputusan organisasi secara keseluruhan
- Kebijakan juga merupakan pedoman luas yang menghubungkan perumusan startegi dan implementasi.
o Implementasi strategi adalah Proses di mana manajemen mewujudkan strategi dan kebijakannya dalam tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur.
o Program adalah Pernyataan aktivitas-aktivitas atau langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan perencanaan sekali pakai.
o Anggaran adalah Program yang dinyatakan dalam bentuk satuan uang, setiap program akan dinyatakan secara rinci dalam biaya, yang dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan.
o Prosedur adalah Sistem langkah-langkah atau teknik-teknik yang berurutan yang menggambarkan secara rinci bagaimana suatu tugas atau pekerjaan diselesaikan.
o Evaluasi dan pengendalian adalah Proses yang melaluinya aktivitas-aktivitas perusahaan dan hasil kinerja dimonitor dan kinerja sesungguhnya dibandingkan dengan kinerja yang diinginkan.
MENILAI FAKTOR EKSTERNAL
Lingkungan eksternal terdiri dari variabel-variabel (kesempatan dan ancaman) yang berada di luar organisasi dan tidak secara khusus ada dalam pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak.
Pengamatan/audit lingkungan (Hunger,2003:113) adalah pemantauan, pengevaluasian, dan penyebaran informasi dari lingkungan eksternal kepada orang-orang kunci dalam perusahaan. Pengamatan lingkungan adalah alat manajemen untuk menghindari kejutan strategis dan memastikan kesehatan manajemen dalam jangka panjang.
Tujuan dari audit eksternal adalah
- Untuk mengembangkan daftar terbatas peluang yang dapat dimanfaatkan perusahaan dan ancaman yang harus dihindari.
- Mengenali variabel kunci yang menawarkan respon yang dapat dilakukan
Kekuatan eksternal dapat dibagi menjadi lima katagori besar :
1. kekuatan ekonomi yang mengatur pertukaran material, uang, energi dan informasi
2. kekuatan sosial, budaya, demografi dan lingkungan yang mengatur nilai-nilai, adat istiadat dan kebiasaan lingkungan
3. kekuatan teknologi yang menghasilkan penemuan pemecahan masalah
4. kekuatan pesaing, perusahaan memberikan perhatian pada persaingan yang ada dalam industrinya dan harus menilai pentingnya enam kekuatan kunci untuk sukses yaitu ancaman pendatang baru, persaingan di antara perusahaan yang telah ada, ancaman produk pengganti, bargaining power (kekuatan penawaran) pemasok, kekuatan penawaran pembeli, dan kekuatan relatif dari stakeholder yang lain.
Faktor strategis eksternal perusahaan (Hunger,2003:117) adalah isu-isu lingkungan strategis yang dianggap memiliki probabilitas tinggi untuk terjadi dan probabilitas tinggi untuk mempengaruhi perusahaan.
9 ciri dasar pemimpin yg efektif dan dicintai dan dihormati .
1. BERSIKAP ADIL
2 MAMPU MENDELEGASIKAN TUGAS
3 MEMPERCAYAI BAWAHANnYA
4. MAU MENDENGARKAN
5 BERANI MENGAMBIL KEPUTUSAN DAN TANGGUNG JAWAB.
6 TIDAK MENERIMA PUJIAN HANYA UNTUK DIRINYA SENDIRI.
7 MAMPU MENGENALI DAN MENGEMBANGKAN POTENSI BAWAHAN.
8 MAU MEMPERJUANGKAN KEPENTINGAN BAWAHAN.
9 MEMBERI TUGAS SESUAI DENGAN KAPASITAS BAWAHAN.
Dengan mendasarkan pada kerangka proses perumusan strategi maka dengan kerangka yang sama dapat dibuat evaluasi apakah suatu strategi yang telah disusun akan dan masih cocok untuk mencapai tujuan yang akan datang, didasarkan evaluasi perubahan faktor eksternal dan internal perusahaan. Apabila strategi yang sudah ada masih relevan maka dapat dilanjutkan tetapi apabila sudah tidak relevan lagi maka ini saatnya untuk mengembangkan strategi baru.
Proses Evaluasi dan Pengendalian Strategi
1.Menentukan apa yang akan diukur:
Manajer puncak dan manajer operasional perlu menetapkan proses implementasi dan hasil-hasil yang akan dipantau dan dievaluasi. Proses dan hasil harus dapat diukur dalam cara yang obyektif dan konsisten.
2.Menetapkan standar kinerja:
Standar yang digunakan unttilc mengukur kinerja merupakan ekspresi mendetail dari sasaran strategis. Standar adalah ukuran atas hasil kinerja yahg dapat diterima.
3.Mengukur kinerja aktual: Pengukuran harus dilakukan pada saat awal penentuan standar.
4. Membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditetapkan: Jika hasil aktual berada dalam rentang toleransi, proses pengukuran berhenti di sini.
5. Mengambil tindakan perbaikan:
Analisis SWOT
Mengidentifikasi dan menganalisis terhada kekuatan serta kelemahan organisasi dan peluang serta ancaman lingkungan sebagai bagian dari formulasi strategi6
Analisis lingkungan/ environmental analysisProses penilain lingkungan bisnis terhadappggppeluang serta ancaman.
Analisis Organisasional/ Organizational AnalysisOrganizational AnalysisProses menganalisis terhadap kekuatan gpserta kelemahan organisasi.
Rencana StrategisRencana yang mencerminkan keputusan mengenaialokasi sumber daya prioritas perusahaan danalokasi sumber daya, prioritas perusahaan, dantahap-tahap yang dibutuhkan untuk memenuhi sasaran strategis.
Rencana TaktisRencana TaktisRencana jangka pendek yang berhubunganRencana jangka pendek yang berhubungandengan penerapan aspek-aspek spesifik darirencana strategis suatu perusahaanrencana strategis suatu perusahaan.
Rencana OperasionalRencana yang menetapkan target jangka Rencana yang menetapkan target jangka pendek untuk kinerja harian, mingguan, atau bulanan.
Perencanaan KontingensiMengidentifikasi aspek-aspek suatu bisnis Mengidentifikasi aspek aspek suatu bisnis atau lingkungannya yang mungkin mengalami perubahan strategi.
Manajemen KrisisSuatu metoda organisasi dalam Suatu metoda organisasi dalam menghadapi keadaan darurat
Budaya Korporasi/ Corporate CulturepPengalaman, kisah, keyakinan, dan norma-norma yang mencirikan suatu organisasi.
BudayaKeefektifanBudayaOrganisasiKepemimpinanKeefektifanOrganisasiBudaya Organisasi sebagai pemediasi hubunganBudaya Organisasi sebagai pemediasi hubungankepemimpinan dengan keefektifan organisasi.
Visi Misi Dalam Manajemen Strategis Perusahaan
Misi sebuah organisasi adalah tujuan atau alasan mengapa organisasi itu bisa berjalan. Bagaimana visi dan mis dirumuskan? Pertama diawali oleh pengamatan lingkungan, perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi dan pengendalian. Perumusan strategi adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk manajemen efektif dari kesempatan dan ancaman lungkungan, dilihat dari kekuatan dan kelemahan perushaan. Perumusan strategi meliputi menentukan misi perusahaan, menentukan tujuan-tujuan yang dapat dicapai, pengembangan strategi dan penetapan pedoman kebijakan.
Visi dan misi yang baik bisaanya mendefinikian tujuan mendasar dan unik yang membedakan suatu perusahaan dengan perusahaan lain. Dan mengidentifikasi jangkauan operasi perusahaan daam produk yang ditawarkan dan pasar yang dilayani. Misi mengembangkan harapan pada karyawan dan mengkomunikasikan pandangan umum untuk kelompok pemegang saham utama dalam lingkungan kerja perusahaan. Misi memberitahukan siapa kita dan apa yang kita lakukan.
Pengertian Manajemen Strategis
Pengertian Manajemen Strategis
• Manajemen strategis menurut David (2002:5) adalah
Seni dan pengetahuan untuk merumsukan, mengimplementasikan and mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai obyektifnya.
• Manajemen strategis menurut Hunger dan Wheelen (2003:4) adalah
Serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
Keputusan strategis berhubungan dengan masa yang akan datang dalam jangka panjang untuk organisasi secara keseluruhan dan mempunyai tiga karakteristik Hunger dan Wheelen (2003 :3) :
a. Rare : keputusan-keputusan strategis yang tidak biasa dan khusus, yang tidak dapat ditiiru.
b. Consequential : keputusan-keputusan strategis yang memasukkan sumber daya penting dan menuntut banak komitmen.
c. Directive : keputusan-keputusan strategis yang menetapkan keputusan yang dapat ditiru untuk keputusan-keputusan lain dan tindakan-tindakan di masa ang akan datang untuk organisasi secara keseluruhan.
Manfaat manajemen strategis
Manajemen strategis memungkinkan suatu organisasi untuk lebih proaktif ketimbang reaktif dalam membentuk masa depan sendiri, hal itu memungkinkan suatu organisasi untuk mengawali dan mempengaruhi aktivitas sehingga dapat mengendalikan tujuannya sendiri.
Manfaat manajemen strategis menurut David (2002:15) seperti :
a. membantu oganisasi membuat strategi yang lebih baik dengan menggunakan pendekatan yang lebih sistematis, logis, rasional pada pilihan strategis.
b. Merupakan sebuah proses bukan keputusan atau dokumen. Tujuan utama dari proses adalah mencapai pengertian dan komitmen dari semua manajer dan karyawan.
c. Proses menyediakan pemberdayaan individual. Pemberdayaan adalah tindakan memperkuat pengertian karyawan mengenai efektivitas dengan mendorong dan menghargai mereka untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan atihan inisiatif serta imajinasi.
d. Mendatangkan laba
e. Meningkatkan kesadaran ancaman eksternal
f. Pemahaman yang lebih baik mengenai strategi pesaing
g. Meningkatnya produktivitas karyawan
h. Berkurangnya penolakan terhadap perubahan
i. Pemahaman yang lebih jelas mengenai hubungan prestasi penghargaan
Tahap-tahap dalam manajemen strategis
Manajemen strategi merupakan sebuah proses yang terdiri dari tiga kegiatan antara lain perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi.
1. Perumusan strategi terdiri dari kegiatan-kegiatan mengembangkan misi bisnis, mengenali peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menetapkan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan obyektif jangka panjang, menghasilkan strategi alternatif dan memilih strategi tertentu untuk dilaksanakan
2. Implementasi strategi menuntut perusahaan untuk menetapkan obyektif tahunan, memperlengkapi dengan kebijakan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang dirumuskan dapat dilaksanakan.
3. Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Para manajer sangat perlumengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi strategi berarti usaha untuk memperoleh informasi ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan karena faktor-faktor eksteral dan internal selalu berubah. Tiga macam aktivitas mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah 1) meninjau factor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi yang sekarang, 2) mengukur prestasi, 3) mengambil tindakan korektif.Aktivitas perumusan startegi, implementasi dan evaluasi terjadi di tiga tingkat hirarki dalam organisasi yang besar, korporasi, divisi atau unit bisnis strategis, dan fungsional.
Hirarki strategi
Perusahaan bisnis multidivisional yang biasanya besar, memiliki tiga level strategi : korporasi, bisnis dan fungsional.
• Strategi korporasi mengambarkan arah perusahaan secara keseluruhan mengenai sikap perusahaan secara umum terhadap arah pertumbuhan dan manajemen berbagai bisnis dan lini produk untuk mencapai keseimbangan portofolio produk dan jasa.
• Strategi bisnis atau strategi bersaing, biasanya dikembangkan pada level divisi dan menekankan pada perbaikan posisi persaingan produk barang atau jasa perusahaan dalam industri khusus atau segmen pasar yang dialyani oleh divisi tersebut.
• Strategi fungsional menekankan terutama pada pemaksimalan sumber daya produktivitas. Dalam batasan perusahaan dan strategi bisnis yang berada di sekitar mereka, departemen fungsional mengembangkan strategi untuk mengumpulkan bersama-sama berbagai aktivitas dan kompetensi mereka guna memperbaiki kinerja.
• Manajemen strategis menurut David (2002:5) adalah
Seni dan pengetahuan untuk merumsukan, mengimplementasikan and mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai obyektifnya.
• Manajemen strategis menurut Hunger dan Wheelen (2003:4) adalah
Serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
Keputusan strategis berhubungan dengan masa yang akan datang dalam jangka panjang untuk organisasi secara keseluruhan dan mempunyai tiga karakteristik Hunger dan Wheelen (2003 :3) :
a. Rare : keputusan-keputusan strategis yang tidak biasa dan khusus, yang tidak dapat ditiiru.
b. Consequential : keputusan-keputusan strategis yang memasukkan sumber daya penting dan menuntut banak komitmen.
c. Directive : keputusan-keputusan strategis yang menetapkan keputusan yang dapat ditiru untuk keputusan-keputusan lain dan tindakan-tindakan di masa ang akan datang untuk organisasi secara keseluruhan.
Manfaat manajemen strategis
Manajemen strategis memungkinkan suatu organisasi untuk lebih proaktif ketimbang reaktif dalam membentuk masa depan sendiri, hal itu memungkinkan suatu organisasi untuk mengawali dan mempengaruhi aktivitas sehingga dapat mengendalikan tujuannya sendiri.
Manfaat manajemen strategis menurut David (2002:15) seperti :
a. membantu oganisasi membuat strategi yang lebih baik dengan menggunakan pendekatan yang lebih sistematis, logis, rasional pada pilihan strategis.
b. Merupakan sebuah proses bukan keputusan atau dokumen. Tujuan utama dari proses adalah mencapai pengertian dan komitmen dari semua manajer dan karyawan.
c. Proses menyediakan pemberdayaan individual. Pemberdayaan adalah tindakan memperkuat pengertian karyawan mengenai efektivitas dengan mendorong dan menghargai mereka untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan atihan inisiatif serta imajinasi.
d. Mendatangkan laba
e. Meningkatkan kesadaran ancaman eksternal
f. Pemahaman yang lebih baik mengenai strategi pesaing
g. Meningkatnya produktivitas karyawan
h. Berkurangnya penolakan terhadap perubahan
i. Pemahaman yang lebih jelas mengenai hubungan prestasi penghargaan
Tahap-tahap dalam manajemen strategis
Manajemen strategi merupakan sebuah proses yang terdiri dari tiga kegiatan antara lain perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi.
1. Perumusan strategi terdiri dari kegiatan-kegiatan mengembangkan misi bisnis, mengenali peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menetapkan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan obyektif jangka panjang, menghasilkan strategi alternatif dan memilih strategi tertentu untuk dilaksanakan
2. Implementasi strategi menuntut perusahaan untuk menetapkan obyektif tahunan, memperlengkapi dengan kebijakan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang dirumuskan dapat dilaksanakan.
3. Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Para manajer sangat perlumengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi strategi berarti usaha untuk memperoleh informasi ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan karena faktor-faktor eksteral dan internal selalu berubah. Tiga macam aktivitas mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah 1) meninjau factor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi yang sekarang, 2) mengukur prestasi, 3) mengambil tindakan korektif.Aktivitas perumusan startegi, implementasi dan evaluasi terjadi di tiga tingkat hirarki dalam organisasi yang besar, korporasi, divisi atau unit bisnis strategis, dan fungsional.
Hirarki strategi
Perusahaan bisnis multidivisional yang biasanya besar, memiliki tiga level strategi : korporasi, bisnis dan fungsional.
• Strategi korporasi mengambarkan arah perusahaan secara keseluruhan mengenai sikap perusahaan secara umum terhadap arah pertumbuhan dan manajemen berbagai bisnis dan lini produk untuk mencapai keseimbangan portofolio produk dan jasa.
• Strategi bisnis atau strategi bersaing, biasanya dikembangkan pada level divisi dan menekankan pada perbaikan posisi persaingan produk barang atau jasa perusahaan dalam industri khusus atau segmen pasar yang dialyani oleh divisi tersebut.
• Strategi fungsional menekankan terutama pada pemaksimalan sumber daya produktivitas. Dalam batasan perusahaan dan strategi bisnis yang berada di sekitar mereka, departemen fungsional mengembangkan strategi untuk mengumpulkan bersama-sama berbagai aktivitas dan kompetensi mereka guna memperbaiki kinerja.
Manajemen Strategik
Dimensi- dimensi Keputusan Strategik
• Membutuhkan keputusan manajemen puncak.
• Membutuhkan alokasi sumber daya perusahaan dalam skala besar.
• Mempengaruhi kesejahteraan perush dalam jangka panjang
• Berorientasi kemasa depan By : http://artincomputer.blogspot.com/
• Mempunyai konsekuensi multifungsional/ multibisnis
• Harus mempertimbangkan lingkungan eksternal
3 Tingkatan Manajemen Strategik
Corporate Level (Dewan Direksi, Presdir)
- Merumuskan visi dan misi perusahaan
- Analisis internal dan eksternal
- Analisis pilihan-pilihan strategik
Business Level (Direktur, Direks, GM)
- Menyusun rencana jangka panjang
- Merumuskan Grand Strategy
Functional Level (Manager)
- Menyusun rencana jangka pendek
- Merumuskan strategi fungsional dan implementasi
Manfaat Manajemen Strategik
Memperkuat kemampuan perusahaan mencegah masalah
Formulasi keputusan berdasarkan kelompok menghasilkan pilihan strategi terbaik
Mempertinggi motivasi SDM
Mengurangi tumpang tindih kegiatan
Penolakan terhadap perubahan berkurang
Alam Bawah Sadar menjalankan super program, menghasilkan out-put :
• Sukses Bisnis
• Citra Diri dan Perusahaan
• Nasib Perusahaan
Spiritual Quotient
Kemampuan memberi makna puncak spiritual (ultimate meaning) bersumber dari suara hati ilahiah (fitrah) dan menjadikan Tuhan sebagai pusat orbit dan kita senantiasa berada di garis orbit- Nya.
External Environmental Analysis
Scanning Identifying early signals of environmental changes and trends
Monitoring Detecting meaning through ongoing observations of environmental changes and trends
Forecasting Developing projections of anticipated outcomes based on monitored changes and trends
Assessing Determining the timing and importance of environmental changes and trends for firms' strategies and their management
• Membutuhkan keputusan manajemen puncak.
• Membutuhkan alokasi sumber daya perusahaan dalam skala besar.
• Mempengaruhi kesejahteraan perush dalam jangka panjang
• Berorientasi kemasa depan By : http://artincomputer.blogspot.com/
• Mempunyai konsekuensi multifungsional/ multibisnis
• Harus mempertimbangkan lingkungan eksternal
3 Tingkatan Manajemen Strategik
Corporate Level (Dewan Direksi, Presdir)
- Merumuskan visi dan misi perusahaan
- Analisis internal dan eksternal
- Analisis pilihan-pilihan strategik
Business Level (Direktur, Direks, GM)
- Menyusun rencana jangka panjang
- Merumuskan Grand Strategy
Functional Level (Manager)
- Menyusun rencana jangka pendek
- Merumuskan strategi fungsional dan implementasi
Manfaat Manajemen Strategik
Memperkuat kemampuan perusahaan mencegah masalah
Formulasi keputusan berdasarkan kelompok menghasilkan pilihan strategi terbaik
Mempertinggi motivasi SDM
Mengurangi tumpang tindih kegiatan
Penolakan terhadap perubahan berkurang
Alam Bawah Sadar menjalankan super program, menghasilkan out-put :
• Sukses Bisnis
• Citra Diri dan Perusahaan
• Nasib Perusahaan
Spiritual Quotient
Kemampuan memberi makna puncak spiritual (ultimate meaning) bersumber dari suara hati ilahiah (fitrah) dan menjadikan Tuhan sebagai pusat orbit dan kita senantiasa berada di garis orbit- Nya.
External Environmental Analysis
Scanning Identifying early signals of environmental changes and trends
Monitoring Detecting meaning through ongoing observations of environmental changes and trends
Forecasting Developing projections of anticipated outcomes based on monitored changes and trends
Assessing Determining the timing and importance of environmental changes and trends for firms' strategies and their management
Elemen-elemen Kunci dalam Rekayasa Perangkat Lunak
Elemen-elemen Kunci dalam RPL
- Metode : 'how to' yang bersifat teknis
Meliputi bidang-bidang perencanaan proyek, estimasi, analisis persyaratan, perancangan, coding, pengujian, dan pemeliharaan.
- Tool : memberikan dukungan automasi bagi metode
- Prosedur : mengintegrasikan metode dan tool
Siklus Klasik (Model Air Terjun)
Berdasarkan siklus konvensional dalam bidang rekayasa lainnya, dengan pendekatan sekuensial yang sistematis.
Tahapan-tahapan dalam siklus klasik :
- Analisis dan rekayasa sistem : perangkat lunak merupakan bagian dari sebuah sistem, untuk mendapatkan gambaran yang meluas pada aras sistem.
- Analisis persyaratan : fokus lebih terarah ke perangkat lunak, berusaha mengetahui aspek 'what', melibatkan pemakai dan pengembang.
- Perancangan : menerjemahkan persyaratan menjadi suatu bentuk representasi yang dapat dievaluasi kualitasnya sebelum coding dilakukan.
- Coding (penulisan program) : penerjemahan rancangan ke dalam bentuk yang dapat dimengerti komputer, menggunakan bahasa pemrograman teretentu.
- Pengujian : berfokus pada rincian logikal dari perangkat lunak, bertujuan mengungkap dan menghilangkan kesalahan-kesalahan yang ada sehingga perangkat lunak bekerja sesuai dengan yang diharapkan.
- Pemeliharaan : meliputi kegiatan-kegiatan koreksi kesalahan dan penyesuaian perangkat lunak terhadap perubahan lingkungannya.
Problem : ketidaksadaran bahwa prototipe bukan hasil yang diharapkan.
- Pemakai : tidak sabar menunggu perangkat lunak yang sebenarnya.
- Pengembang : pemakaian teknik dan tools yang tidak optimal pada prototipe yang akhirnya tetap digunakan pada perangkat lunak yang sesungguhnya.
Model Spiral
Menggabungkan keuntungan-keuntungan model air terjun dan prototyping, dan memasukkan aktivitas analisis resiko (risk analysis).
Melibatkan proses iterasi, tiap iterasi bekerja pada satu 'level produk' (dari level prototipe sampai pada level perangkat lunak yang diinginkan). Tiap perpindahan level didahului oleh analisis resiko.
Terdiri dari empat aktivitas utama :
- Perencanaan : penentuan sasaran, alternatif solusi, dan hambatan.
- Analisis resiko : analisis alternatif solusi dan identifikasi resiko.
- Perekayasaan : pengembangan produk pada 'level berikutnya'.
- Evaluasi oleh pemakai : diterapkan pada hasil proses perekayasaan.
Problem : menuntut keahlian dalam bidang analisis resiko.
- Metode : 'how to' yang bersifat teknis
Meliputi bidang-bidang perencanaan proyek, estimasi, analisis persyaratan, perancangan, coding, pengujian, dan pemeliharaan.
- Tool : memberikan dukungan automasi bagi metode
- Prosedur : mengintegrasikan metode dan tool
Siklus Klasik (Model Air Terjun)
Berdasarkan siklus konvensional dalam bidang rekayasa lainnya, dengan pendekatan sekuensial yang sistematis.
Tahapan-tahapan dalam siklus klasik :
- Analisis dan rekayasa sistem : perangkat lunak merupakan bagian dari sebuah sistem, untuk mendapatkan gambaran yang meluas pada aras sistem.
- Analisis persyaratan : fokus lebih terarah ke perangkat lunak, berusaha mengetahui aspek 'what', melibatkan pemakai dan pengembang.
- Perancangan : menerjemahkan persyaratan menjadi suatu bentuk representasi yang dapat dievaluasi kualitasnya sebelum coding dilakukan.
- Coding (penulisan program) : penerjemahan rancangan ke dalam bentuk yang dapat dimengerti komputer, menggunakan bahasa pemrograman teretentu.
- Pengujian : berfokus pada rincian logikal dari perangkat lunak, bertujuan mengungkap dan menghilangkan kesalahan-kesalahan yang ada sehingga perangkat lunak bekerja sesuai dengan yang diharapkan.
- Pemeliharaan : meliputi kegiatan-kegiatan koreksi kesalahan dan penyesuaian perangkat lunak terhadap perubahan lingkungannya.
Problem : ketidaksadaran bahwa prototipe bukan hasil yang diharapkan.
- Pemakai : tidak sabar menunggu perangkat lunak yang sebenarnya.
- Pengembang : pemakaian teknik dan tools yang tidak optimal pada prototipe yang akhirnya tetap digunakan pada perangkat lunak yang sesungguhnya.
Model Spiral
Menggabungkan keuntungan-keuntungan model air terjun dan prototyping, dan memasukkan aktivitas analisis resiko (risk analysis).
Melibatkan proses iterasi, tiap iterasi bekerja pada satu 'level produk' (dari level prototipe sampai pada level perangkat lunak yang diinginkan). Tiap perpindahan level didahului oleh analisis resiko.
Terdiri dari empat aktivitas utama :
- Perencanaan : penentuan sasaran, alternatif solusi, dan hambatan.
- Analisis resiko : analisis alternatif solusi dan identifikasi resiko.
- Perekayasaan : pengembangan produk pada 'level berikutnya'.
- Evaluasi oleh pemakai : diterapkan pada hasil proses perekayasaan.
Problem : menuntut keahlian dalam bidang analisis resiko.
Metode-metode Rekayasa Perangkat Lunak
Pendekatan-pendekatan terstruktur terhadap pengembangan perangkat lunak mencakup model, notasi, aturan, saran pengembangan sistem (rekomendasi), dan panduan proses.
Deskripsi model sistem Deskripsi model yang harus dikembangkan dan notasi yang digunakan untuk mendefinisikan model-model ini. Ex : model aliran data.
Aturan Batasan yang berlaku bagi model sistem. Ex : Setiap entitas pada model sistem harus memiliki nama yang unik.
Rekomendasi Saran dalam membentuk perancangan yang baik. Ex : Tidak ada objek yang memiliki lebih dari tujuh sub-objek yang berhubungan dengannya.
Panduan Proses Aktifitas yang bisa diikuti untuk mengembangkan model sistem. Ex : Atribut objek harus didokumentasi sebelum mendefinisikan operasi yang berhubungan dengan objek.
CASE (Computer-Aided Software Engineering)
Mencakup berbagai macam program yang digunakan untuk mendukung kegiatan PL seperti analisis persyaratan, pemodelan sistem, debugging, dan pengujian.
Atribut-atribut PL yang baik
Perangkat Lunak seharusnya memberikan user kebutuhan fungsionalitas dan kinerja yang :
Dapat dipelihara (Maintanability) PL harus dapat memenuhi perubahan kebutuhan user.
Dapat diandalkan (Dependability) PL harus dapat dipercaya dan tidak menyebabkan kerusakan fisik atau ekonomi jika terjadi kegagalan sistem.
Efisien PL harus efisien dalam penggunaan sumber daya sistem.
Kemampupakaian (Usability) PL harus dapat dipakai sesuai dengan yang direncanakan.
Tantangan Kunci yang dihadapi RPL ?
Tantangan Warisan (Legacy) Tantangan memelihara dan meng-update PL sedemikian sehingga biaya yg berlebihan dapat dihindari dan layanan bisnis yg penting tetap dilakukan.
Tantangan Heterogenitas Tantangan teknik pengembangan untuk membangun perangkat lunak yang dapat diandalkan dan cukup flexibel untuk menghadapi heterogenitas yang ada.
Tantangan Pengiriman Tantangan mempersingkat waktu kirim sistem besar dan kompleks, tanpa mengurangi kualitas sistem.
Konsep Object-Oriented
Harus dipahami untuk menerapkan elemen berbasis class pada model analisis
Konsep-konsep kunci:
@Classes dan objects @ Attributes dan operations @Encapsulation dan instantiation @Inheritance
Pemikiran object-oriented dimulai dengan sebuah class, sering didefinisi sebagai :
% template %deskripsi umum @ “blueprint” ... Menggambarkan sekelompok item yang mirip
Alasan Sulitnya Memilih Software Engineering
Berdasarnya personality yang jujur, memilih seorang programmer sangat sulit, karena :
- Personality is dinamic, not static : kepribadian sesorang bisa berubah sejalan dengan perkembangan karirnya.
- Karena perbedaan pribadi ini perlu kejelian dalam penempatan para programmer, apakah dia di bagian perancangan, penguji, dsb.
- Personality/manusia dalam melakukan tes masuk perusahaan kadang-kadang curang.
Faktor Penting Rekayasa Perangkat Lunak
Dalam rekayasa software, ada beberapa faktor penting kaitannya dengan human factor dan ergonomic :
- Privacy : seorang programmer memerlukan tempat dimana dia bisa bekerja tanpa interupsi.
- Outside Awareness : orang cenderung lebih suka dengan sinar/cahaya alami dan pemandangan lingkungan luarnya yang alami pula.
- Personalization : manusia secara individu mempunyai kebiasaan yang berbeda dalam bekerja dan mempunyai pendapat yang berbeda dalam dekorasi ruangannya
Tingkatan Spesifikasi
1. Requirement Definition : pernyataan bahasa natural (bahasa sehari-hari) terhadap apa yang diharapkan user untuk dapat dipenuhi.
2. Requirement Specification : struktur/bentuk dokumen yang menjelaskan pelayanan sistem lebih detil.
3. Software Specification : deskripsi abstrak tentang suatu software yang merupakan dasar untuk perancangan dan implementasi
Analisis Persyaratan Perangkat Lunak
Software Requirement Analysis (SRA) berfungsi sebagai jembatan antara pengalokasian fungsi pada perangkat lunak dan perancangan perangkat lunak. Memungkinkan didefinisikannya fungsi-fungsi dan kinerja perangkat lunak, antarmuka perangkat lunak dengan elemen sistem lainnya, dan kekangan-kekangan yang harus dipenuhi oleh perangkat keras.
Aktivitas SRA :
- Pemahaman persoalan (dalam konteks software).
- Evaluasi dan sintesis.
- Pemodelan (prototyping).
- Spesifikasi perangkat lunak dan reviewnya.
Deskripsi model sistem Deskripsi model yang harus dikembangkan dan notasi yang digunakan untuk mendefinisikan model-model ini. Ex : model aliran data.
Aturan Batasan yang berlaku bagi model sistem. Ex : Setiap entitas pada model sistem harus memiliki nama yang unik.
Rekomendasi Saran dalam membentuk perancangan yang baik. Ex : Tidak ada objek yang memiliki lebih dari tujuh sub-objek yang berhubungan dengannya.
Panduan Proses Aktifitas yang bisa diikuti untuk mengembangkan model sistem. Ex : Atribut objek harus didokumentasi sebelum mendefinisikan operasi yang berhubungan dengan objek.
CASE (Computer-Aided Software Engineering)
Mencakup berbagai macam program yang digunakan untuk mendukung kegiatan PL seperti analisis persyaratan, pemodelan sistem, debugging, dan pengujian.
Atribut-atribut PL yang baik
Perangkat Lunak seharusnya memberikan user kebutuhan fungsionalitas dan kinerja yang :
Dapat dipelihara (Maintanability) PL harus dapat memenuhi perubahan kebutuhan user.
Dapat diandalkan (Dependability) PL harus dapat dipercaya dan tidak menyebabkan kerusakan fisik atau ekonomi jika terjadi kegagalan sistem.
Efisien PL harus efisien dalam penggunaan sumber daya sistem.
Kemampupakaian (Usability) PL harus dapat dipakai sesuai dengan yang direncanakan.
Tantangan Kunci yang dihadapi RPL ?
Tantangan Warisan (Legacy) Tantangan memelihara dan meng-update PL sedemikian sehingga biaya yg berlebihan dapat dihindari dan layanan bisnis yg penting tetap dilakukan.
Tantangan Heterogenitas Tantangan teknik pengembangan untuk membangun perangkat lunak yang dapat diandalkan dan cukup flexibel untuk menghadapi heterogenitas yang ada.
Tantangan Pengiriman Tantangan mempersingkat waktu kirim sistem besar dan kompleks, tanpa mengurangi kualitas sistem.
Konsep Object-Oriented
Harus dipahami untuk menerapkan elemen berbasis class pada model analisis
Konsep-konsep kunci:
@Classes dan objects @ Attributes dan operations @Encapsulation dan instantiation @Inheritance
Pemikiran object-oriented dimulai dengan sebuah class, sering didefinisi sebagai :
% template %deskripsi umum @ “blueprint” ... Menggambarkan sekelompok item yang mirip
Alasan Sulitnya Memilih Software Engineering
Berdasarnya personality yang jujur, memilih seorang programmer sangat sulit, karena :
- Personality is dinamic, not static : kepribadian sesorang bisa berubah sejalan dengan perkembangan karirnya.
- Karena perbedaan pribadi ini perlu kejelian dalam penempatan para programmer, apakah dia di bagian perancangan, penguji, dsb.
- Personality/manusia dalam melakukan tes masuk perusahaan kadang-kadang curang.
Faktor Penting Rekayasa Perangkat Lunak
Dalam rekayasa software, ada beberapa faktor penting kaitannya dengan human factor dan ergonomic :
- Privacy : seorang programmer memerlukan tempat dimana dia bisa bekerja tanpa interupsi.
- Outside Awareness : orang cenderung lebih suka dengan sinar/cahaya alami dan pemandangan lingkungan luarnya yang alami pula.
- Personalization : manusia secara individu mempunyai kebiasaan yang berbeda dalam bekerja dan mempunyai pendapat yang berbeda dalam dekorasi ruangannya
Tingkatan Spesifikasi
1. Requirement Definition : pernyataan bahasa natural (bahasa sehari-hari) terhadap apa yang diharapkan user untuk dapat dipenuhi.
2. Requirement Specification : struktur/bentuk dokumen yang menjelaskan pelayanan sistem lebih detil.
3. Software Specification : deskripsi abstrak tentang suatu software yang merupakan dasar untuk perancangan dan implementasi
Analisis Persyaratan Perangkat Lunak
Software Requirement Analysis (SRA) berfungsi sebagai jembatan antara pengalokasian fungsi pada perangkat lunak dan perancangan perangkat lunak. Memungkinkan didefinisikannya fungsi-fungsi dan kinerja perangkat lunak, antarmuka perangkat lunak dengan elemen sistem lainnya, dan kekangan-kekangan yang harus dipenuhi oleh perangkat keras.
Aktivitas SRA :
- Pemahaman persoalan (dalam konteks software).
- Evaluasi dan sintesis.
- Pemodelan (prototyping).
- Spesifikasi perangkat lunak dan reviewnya.
Rekayasa Perangkat Lunak
Perangkat Lunak (Software) tidak sama dengan program komputer. Perangkat lunak tidak hanya mencakup program, tetapi juga semua dokumentasi dan konfigurasi data yang berhubungan, yang diperlukan untuk membuat agar program beroperasi dengan benar. By:artincomputer.blogspot.com
Sistem Perangkat Lunak terdiri dari :
• Sejumlah program yg terpisah
• File-file konfigurasi
• Dokumentasi sistem
• Dokumentasi User
Dua tipe produk perangkat lunak :
Produk Generik
Sistem stand-alone standar yg diproduksi oleh organisasi pengembang dan dijual ke pasar terbuka ke siapapun yg membelinya. Biasa disebut sebagai software shrink-wrapped.
Contoh : pengolah kata (word processor).
Produk pesanan (yang disesuaikan)
Sistem yg dipesan oleh pelanggan tertentu. Dikembangkan khusus bagi pelanggan oleh kontraktor perangkat lunak.
Contoh : Sistem untuk mendukung proses bisnis tertentu dan sistem kontrol lalu lintas udara.
Perbedaan PENTING antara tipe2 perangkat lunak :
Pada produk generik, organisasi yang mengembangkan perangkat lunak mengontrol spesifikasi perangkat lunak.
Pada produk pesanan, spesifikasi biasanya dikembangkan dan dikontrol oleh organisasi yang membeli perangkat lunak tersebut.
REKAYASA PERANGKAT LUNAK
RPL atau Software Engineering (SE)
Disiplin ilmu yang membahas semua aspek produksi perangkat lunak, mulai dari tahap awal spesifikasi sistem sampai pemeliharaan sistem setelah digunakan.
Perbedaan antara RPL dengan Computer Science ?
Intinya, computer science berhubungan dengan teori dan metode yang mendasari sistem komputer dan perangkat lunak, sedangkan RPL berhubungan dengan praktek dalam memproduksi perangkat lunak.
Perbedaan RPL dengan Rekayasa Sistem ?
Rekayasa sistem berkaitan dengan semua aspek dalam pembangunan sistem berbasis komputer termasuk hardware, rekayasa PL dan proses. RPL adalah bagian dari rekayasa sistem yang meliputi pembangunan PL, infrasktruktur, kontrol, aplikasi dan database pada sistem.
Proses Perangkat Lunak
Serangkaian kegiatan dan hasil-hasil relevannya yang menghasilkan perangkat lunak sebagian besar dilakukan oleh perekayasa perangkat lunak. Ada 4 kegiatan/aktivitas pada proses PL :
• Spesifikikasi Perangkat Lunak Fungsionalitas perangkat lunak dan batasan kemampuan operasinya harus didefinisikan.
• Pengembangan Perangkat Lunak Perangkat lunak yang memenuhi spesifikasi harus di produksi
• Validasi Perangkat Lunak Perangkat lunak harus divalidasi untuk menjamin bahwa perangkat lunak melakukan apa yang diinginkan oleh pelanggan.
• Evolusi Perangkat Lunak Perangkat lunak harus berkembang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Model Proses Perangkat Lunak By:artincomputer.blogspot.com
Merupakan deskripsi yang disederhanakan dari proses perangkat lunak ,Bisa mencakup kegiatan yang merupakan bagian dari proses perangkat lunak, produk perangkat lunak, dan peran orang yang terlibat pada rekayasa perangkat lunak (Perekayasa PL).
Contoh Jenis Model Proses PL
Model aliran kerja (workflow) menunjukkan kegiatan pada proses bersama dengan input, output, dan ketergantungannya. Merepresentasikan pekerjaan manusia.
Model aliran data (data flow) merepresentasikan proses sebagai suatu set kegiatan yang melakukan transformasi data. Menunjukkan bagaimana input ke proses, misalnya spesifikasi ditransformasi menjadi output, misalnya menjadi desain.
Model peran/aksi merepresentasikan peran orang yang terlibat pada PL dan kegiatan yg menjadi tanggung jawab mereka.
Model atau paradigma umum pada proses PL
Model air terjun (waterfall) Mengambil kegiatan dasar seperti spesifikasi, pengembangan, validasi, dan evolusi dan merepresentasikannya sebagai fase-fase proses yang berbeda seperti spesifikasi persyaratan, perancangan perangkat lunak, implementasi, pengujian dan seterusnya.
Pengembangan evolusioner Pendekatan ini berhimpitan dengan kegiatan spesifikasi, pengembangan, dan validasi. Sistem awal dikembangkan dengan cepat dari spesifikasi abstrak. Sistem ini kemudian di perbaiki dengan masukan dari pelanggan untuk menghasilkan sistem yang memuaskan kebutuhan pelanggan. By:artincomputer.blogspot.com
Pengembangan Sistem Formal Pendekatan ini menghasilkan suatu sistem matematis yang formal dan mentransformasikan spesifikasi ini, dengan menggunakan metode matematik menjadi sebuah program.
Pengembangan berdasarkan pemakaian ulang (Reusable) Teknik ini menganggap bahwa bagian-bagian sistem sudah ada. Proses pengembangan sistem terfokus pada pengintegrasian bagian-bagian sistem dan bukan pengembangannya dari awal.
Sistem Perangkat Lunak terdiri dari :
• Sejumlah program yg terpisah
• File-file konfigurasi
• Dokumentasi sistem
• Dokumentasi User
Dua tipe produk perangkat lunak :
Produk Generik
Sistem stand-alone standar yg diproduksi oleh organisasi pengembang dan dijual ke pasar terbuka ke siapapun yg membelinya. Biasa disebut sebagai software shrink-wrapped.
Contoh : pengolah kata (word processor).
Produk pesanan (yang disesuaikan)
Sistem yg dipesan oleh pelanggan tertentu. Dikembangkan khusus bagi pelanggan oleh kontraktor perangkat lunak.
Contoh : Sistem untuk mendukung proses bisnis tertentu dan sistem kontrol lalu lintas udara.
Perbedaan PENTING antara tipe2 perangkat lunak :
Pada produk generik, organisasi yang mengembangkan perangkat lunak mengontrol spesifikasi perangkat lunak.
Pada produk pesanan, spesifikasi biasanya dikembangkan dan dikontrol oleh organisasi yang membeli perangkat lunak tersebut.
REKAYASA PERANGKAT LUNAK
RPL atau Software Engineering (SE)
Disiplin ilmu yang membahas semua aspek produksi perangkat lunak, mulai dari tahap awal spesifikasi sistem sampai pemeliharaan sistem setelah digunakan.
Perbedaan antara RPL dengan Computer Science ?
Intinya, computer science berhubungan dengan teori dan metode yang mendasari sistem komputer dan perangkat lunak, sedangkan RPL berhubungan dengan praktek dalam memproduksi perangkat lunak.
Perbedaan RPL dengan Rekayasa Sistem ?
Rekayasa sistem berkaitan dengan semua aspek dalam pembangunan sistem berbasis komputer termasuk hardware, rekayasa PL dan proses. RPL adalah bagian dari rekayasa sistem yang meliputi pembangunan PL, infrasktruktur, kontrol, aplikasi dan database pada sistem.
Proses Perangkat Lunak
Serangkaian kegiatan dan hasil-hasil relevannya yang menghasilkan perangkat lunak sebagian besar dilakukan oleh perekayasa perangkat lunak. Ada 4 kegiatan/aktivitas pada proses PL :
• Spesifikikasi Perangkat Lunak Fungsionalitas perangkat lunak dan batasan kemampuan operasinya harus didefinisikan.
• Pengembangan Perangkat Lunak Perangkat lunak yang memenuhi spesifikasi harus di produksi
• Validasi Perangkat Lunak Perangkat lunak harus divalidasi untuk menjamin bahwa perangkat lunak melakukan apa yang diinginkan oleh pelanggan.
• Evolusi Perangkat Lunak Perangkat lunak harus berkembang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Model Proses Perangkat Lunak By:artincomputer.blogspot.com
Merupakan deskripsi yang disederhanakan dari proses perangkat lunak ,Bisa mencakup kegiatan yang merupakan bagian dari proses perangkat lunak, produk perangkat lunak, dan peran orang yang terlibat pada rekayasa perangkat lunak (Perekayasa PL).
Contoh Jenis Model Proses PL
Model aliran kerja (workflow) menunjukkan kegiatan pada proses bersama dengan input, output, dan ketergantungannya. Merepresentasikan pekerjaan manusia.
Model aliran data (data flow) merepresentasikan proses sebagai suatu set kegiatan yang melakukan transformasi data. Menunjukkan bagaimana input ke proses, misalnya spesifikasi ditransformasi menjadi output, misalnya menjadi desain.
Model peran/aksi merepresentasikan peran orang yang terlibat pada PL dan kegiatan yg menjadi tanggung jawab mereka.
Model atau paradigma umum pada proses PL
Model air terjun (waterfall) Mengambil kegiatan dasar seperti spesifikasi, pengembangan, validasi, dan evolusi dan merepresentasikannya sebagai fase-fase proses yang berbeda seperti spesifikasi persyaratan, perancangan perangkat lunak, implementasi, pengujian dan seterusnya.
Pengembangan evolusioner Pendekatan ini berhimpitan dengan kegiatan spesifikasi, pengembangan, dan validasi. Sistem awal dikembangkan dengan cepat dari spesifikasi abstrak. Sistem ini kemudian di perbaiki dengan masukan dari pelanggan untuk menghasilkan sistem yang memuaskan kebutuhan pelanggan. By:artincomputer.blogspot.com
Pengembangan Sistem Formal Pendekatan ini menghasilkan suatu sistem matematis yang formal dan mentransformasikan spesifikasi ini, dengan menggunakan metode matematik menjadi sebuah program.
Pengembangan berdasarkan pemakaian ulang (Reusable) Teknik ini menganggap bahwa bagian-bagian sistem sudah ada. Proses pengembangan sistem terfokus pada pengintegrasian bagian-bagian sistem dan bukan pengembangannya dari awal.
Langganan:
Postingan (Atom)