CBIS atau selanjutnya disebut sistem informasi (SI) saja adalah jenis sistem informasi yang menggunakan komputer
Contoh Sistem Informasi By : http://artincomputer.blogspot.com/
• Sistem reservasi pesawat terbang
• Sistem untuk menangani penjualan kredit kendaraan bermotor
• Sistem biometrik
• Sistem telemetri
• Sistem berbasiskan kartu cerdas (smart card)
Peranan Sistem Informasi
• Berpartisipasi dalam pelaksanaan tugas-tugas -- Otomasi
• Mengaitkan perencanaan, pengerjaan, dan pengendali dalam sebuah subsistem
• Mengkoordinasikan subsistem-subsistem
• Mengintegrasikan subsistem-subsistem.
Peran Manager
Menurut Mitzberg, manager memainkan 10(sepuluh) peranan:
• Tiga peranan interpersonal (figurehead, leader, liaison),
• Tiga peranan informational (monitor, diseminator, spokesman),
• Empat peranan pengambilan keputusan (entrepreneur, distrubance handler, resource allocator, dan negotiator).
Peran Managerial CIO :
1.Leader: Sebagai pemimpin, CIO bertanggungjawab membimbing, merekrut, melatih, dan memotivasi kader Teknologi Informasi.
2.Spokesman: Peranan ini menyangkut aktivitas yang mempersyaratkan CIO mengembangkan kontak organisasional di luar departemennya ke bagian-bagian lain di dalam organisasi. Dalam hal ini, CIO terlibat dalam kegiatan produksi, distribusi, marketing, dan keuangan.
3.Monitor: CIO harus mengenali lingkungan eksternal agar bisa mengikuti perkembangan teknologi dan lingkungan kompetisi. Dalam berperanan sebagai inovator teknologi perusahaan, CIO mengidentifikasi ide-ide baru dari sumber-sumber di luar organisasi. Untuk itu, CIO memanfaatkan banyak sumber termasuk kontak dengan vendor, relasi profesional, dan jaringan kontak personal.
4.Liaison: CIO harus berkomunikasi dengan lingkungan eksternal termasuk mempertukarkan informasi dengan pemasok TI, konsumen, pembeli, analis pasar, dan media massa.
5.Entrepreneur: CIO mengidentifikasikan kebutuhan bisnis dan mengembangkan solusi yang mengubah situasi bisnis. Tanggungjawab utama CIO adalah menjamin bahwa peluang teknologi yang berkembang dengan cepat benar-benar dipahami, direncanakan, diimplementasikan, dan secara strategik dieksploitasikan di dalam organisasi.
6.Resource allocator: CIO harus menentukan bagaimana mengalokasikan SDM, keuangan, dan sumberdaya informasi.
Peranan CIO :
• Chief architect. CIO sebagai arsitek utama merancang kemungkinan-kemungkinan masa depan bisnis. Tugas pokok arsitek utama adalah merancang dan mengembangkan infrastruktur TI yang adaptif terhadap perubahan bisnis masa depan, bukan mendefinisikan bisnis tertentu. Infrastruktur TI hendaknya tidak hanya menyediakan layanan teknologi untuk masa kini, seperti jaringan komputer, basis data, dan sistem operasi, tetapi juga layanan-layanan bisnis seperti workflow management, portfolio management, penjadwalan, dsb.
• Change leader. CIO sebagai pemimpin perubahan mengelola sumberdaya untuk mencapai implementasi masa depan yang optimal. Ini menyangkut penyediaan sarana-sarana TI baru, disamping penempatan tim SDM yang mampu merancang ulang peranan, pekerjaan, dan aliran kerja. CIO harus mampu mengubah persepsi karyawan tentang perusahaan dan teknologi informasi serta harus mampu merancang sistem insentif untuk membawa karyawan ke perilaku yang baru dan berbeda.
• Product developer. CIO sebagai pengembang produk membantu mendefinisikan posisi perusahan dalam ekonomi digital yang terus berkembang. Misalnya pengembang produk mungkin melihat potensi pelaksanaan proses bisnis kunci (misalnya order fulfillment, supply chain management, customer relationship management) melalui jalur elektronik seperti Internet. Pengembang produk harus “menjual” ide ini ke mitra bisnis dan bersama-sama mereka dapat melakukan eksperimen dan mengevaluasi kelayakannya. Apakah metoda baru ini diadopsi atau tidak, perusahaan akan belajar dari eksperimen dan menjadi semakin dekat dengan kesuksesan komersial di pasar digital yang semakin berkembang.
• Technology provocateur. CIO sebagai provokator teknologi mengintegrasikan TI di dalam strategi bisnis sehingga keberadaan TI tidak harus terlihat tetapi terasakan. Provokator teknologi kaya akan pengalaman dalam disiplin sistem informasi, sehingga ia memahami kapabilitas TI dan bagaimana TI berdampak pada bisnis.
• Coach. CIO sebagai pelatih artinya CIO harus mampu menjadi “guru” agar segenap karyawan memperoleh sekelompok ketrampilan yang diperlukan untuk menyongsong masa depan. Pelatih mempunyai 2(dua) tanggungjawab pokok : melatih karyawan tentang bagaimana belajar agar mereka mampu memperoleh pengetahuan sendiri (self-sufficient), dan memfasilitasi pimpinan tim dengan staff yang mampu mengerjakan tugas-tugas yang berkaitan dengan TI. Pelatih adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang solid di bidang TI, tetapi tidak harus yang terbaik di bidang itu.
• Chief operating strategist. CIO sebagai manajer strategi operasi “menemukan” (invent) masa depan bersama-sama dengan managemen senior (Peter Drucker:”do not predict the future, invent it!” - jangan meramalkan masa depan, jadilah pemeran masa depan). Peranan CIO ini berfokus pada agenda masa depan dari organisasi TI. Peranan CIO ini berkaitan pula dengan menginterpretasikan teknologi baru, dan menterjemahkan pemahaman ini menjadi pengembangan strategi bisnis digital organisasi